JAKARTA (Panjimas.com) – Eksepsi atau nota keberatan sebelumnya, Habib Rizieq Shihab (HRS) memberikan rambu-rambu atau peringatan secara tegas kepada rezim yang berbuat zalim, dungu dan pandir. Pada bagian selanjutnya, sebagaimana dalam perintah Allah ‘azza wa jalla dan rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, kembali mengingatkan agar selalu menegakkan keadilan dan tidak menjadi pengikut kedzaliman.
HRS mengungkapkan bahwa dalam persidangan a quo, berharap dijadikan sarana pengadilan untuk mencapai keadilan, bukan justru dijadikan sebagai sarana penghakiman dan penghukuman.
“Kami sampaikan nasehat ini kepada penguasa dan para pengikutnya agar tidak berbuat zalim dan kemungkaran. Orang yang mengikuti pemimpin zalim, dungu dan pandir akan menderita di akhirat, apalagi yang membantu kezaliman,” ungkapnya dengan mengutip ayat dalam Al-Qur’an.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara
mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti:
“Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari
mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allâh
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi
mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Q.S AlBaqarah:166-167).
Dan janganlah kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh
orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka hingga
hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. (Q.S Ibrahim: 42).
Dan Kami telah membinasakan penduduk negeri itu tatkala mereka berbuat
dzalim, dan Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. (Q.S AlKahfi: 59).
Selain berhujjah dengan Al-Qur’an, HRS mengutip hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang ancaman pemimpin yang berkhianat dari amanah dan tanggung jawabnya yang kelak akan diharamkan surge baginya.
Rasulullah shallahu „alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia
tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dalam lafadh yang lain disebutkan, ”Ialu ia mati dimana ketika matinya itu dalam
keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.”
Dalam persidangan HRS yang dilakukan secara online, meski terdakwa keberatan dan menghendaki sidang secara offline, pengamanan oleh aparat dikerahkan cukup banyak. Dalam video yang beredar, aparat menghalang-halangi pengacara yang hendak masuk ke gedung Pengadilan Jakarta Timur, bahkan di ruang Bareskrim, terlihat melakukan intimidasi dan pemaksaan secara fisik terhadap HRS, sehingga mengakibatkan HRS dengan suara lantang protes terhadap Majelis Hakim.
Eksepsi HRS pada bagian ini, terdapat kutipan yang cukup populer dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni tentang ancaman kepada polisi di akhir zaman.
“Akan ada di akhir zaman nanti para polisi yang berangkat di pagi hari membawa murka Allah dan pulang di sore hari membawa kemarahan dari Allah.” (HR Thobroni).
“Firman Allah Azza wa Jalla dan hadits Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam
sebagaimana yang kami sampaikan di atas, kiranya dapat menjadi pengingat
bahwa Allah SWT sangat murka dengan penguasa dan para pengikutnya yang
berbuat dzalim kepada rakyatnya,” ungkapnya, dilanjutkan dengan peringatan tegas.
“Bila senjata dipegang oleh orang jahat,
Bila hukum dipegang oleh orang shubhat,
Dan bila kekuasaan dipegang oleh pengkhiatan,
Maka bangsa ini akan menjadi terlaknat,”