JAKARTA (Panjimas.com) – Haris Pertama dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Ia dicopot berdasarkan rapat pleno yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat KNPI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (6/3/2021) kemarin.
Haris Pertama adalah seorang yang pernah memimpin pelaporan terhadap Abu Janda atau pria yang bernama asli Permadi Arya ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan isu rasisme terhadap mantan Komnas HAM, Natalius Pigai melalui cuitan di akun twitternya beberapa waktu lalu sekaligus dugaan terkait SARA yang menyebut Islam arogan. Nama Haris Pertama kemudian mencuat.
Haris sempat menyatakan siap mundur sebagai Ketua Umum KNPI jika Abu Janda tidak ditangkap Polisi. Namun kabar terbaru, yang bersangkutan telah naik ke penyidikan. Tentu hal ini sebagai sebuah sejarah bahwa Haris adalah salah satu orang yang berhasil melaporkan Abu Janda hingga tingkat penyidikan, jika laporan-laporan sebelumnya terhadap yang bersangkutan tidak pernah ditindaklanjuti oleh Kepolisian.
Sedangkan rapat pleno Pengurus Pusat KNPI salah satu agendanya memutuskan untuk mencopot jabatan Haris Pertama sebagai Ketum KNPI yang dipimpin oleh wakilnya, Ahmad A Bahri
“Karena itu, Forum Pleno KNPI memutuskan memberhentikan Bung Haris Pertama sebagai Ketua Umum DPP KNPI 2018-2021 dan mengangkat dan memutuskan Bung Mustahuddin sebagai Pelaksana Tetap (Plt) Ketua Umum DPP KNPI 2018-2021,” jelasnya.
Lebih tegas lagi Mustahuddin meminta kepada Haris Pertama agar tidak lagi menggunakan atribut dan simbol KNPI.
Menyikapi pemberhentian dari jabatannya tersebut, Haris mengaku hanya ingin membesarkan KNPI.
“Jika memang apa yang saya kerjakan masih ada kekurangan maka saya minta maaf. Yang ada di otak saya hanya membesarkan KNPI agar dicintai Rakyat dan Pemuda Indonesia,” tulis Haris di media sosialnya.
Haris juga menyatakan permintaan maafnya dalam tweetnya pada Ahad (7/3/2021) yang kemudian mendapat komentar positif sebagai bentuk simpatik dari para netizen.
“Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.” tweet Haris.