JAKARTA, Panjimas – Pada Hari Rabu, (3/3/2021) sesuai dengan rencana yang sudah dibuat maka sebanyak 6 keluarga yang menjadi pengawal Habib Rizieq yang tewas ditembak oleh polisi dengan sikap ksatria berani datang untuk melaksanakan sumpah mubahalah.
Hal ini membuktikan bahwa tak ada satu pun yang mereka sembunyikan dalam mencari kebenaran terkait tragedi tewasnya 6 anak muda yang sangat memilukan itu dan tercatat dalam sejarah kelam gugurnya anak bangsa yang tidak berdosa itu.
Sumpah Mubahalah itupun disaksikan oleh Koordinator Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3), Abdullah Hehamahua bersama para anggota TP3 yang lainnya seperti Ustadz Sambo, Marwan Batubara, Neno Warisman, dll yang hadir di lokasi tempat acara Mubahalah itu tepat jam 14.00 Wibb
Sumpah Mubahalah dibacakan oleh ayahanda Faiz, yakni Ustadz Syuhada dan diikuti oleh keluarga pengawal lainnya. Adapun dari pihak TP3 sudah mengundang Polri untuk hadir dan sama-sama menyatakan sumpah tapi tidak satupun dari mereka yang datang.
“Hak pihak polisi untuk hadir atau tidak. Yang penting, kami sudah kirim surat resmi ke Polda Metro Jaya. Kami tunggu sampai hampir pukul 15.00 baru acara kami mulai, padahal undangannya pukul 14.00. Disebabkan mereka tidak datang jadi kami lakukan secara sepihak,” ujar Abdullah Hehamahua
Lebih lanjut dirinya juga mengatakan, kalau dari Polda Metro Jaya mau lakukan hal yang sama secara sepihak, silahkan saja. Pada intinya kami sudah undang dan kami lakukan sesuai dengan undangan dan rencana yang dibuat.
Permintaan untuk melakukan sumpah mubahalah bukan pertama kali dilontarkan keluarga pengawal Habib Rizieq.
Saat diperiksa oleh Komnas HAM, Ustadz Syuhada, sempat mengundang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk melakukan sumpah mubahalah. Saat itu pun Fadil tidak berani bersumpah.
Syuhada mengatakan, dirinya yang tidak begitu paham hukum ingin melakukan hal sesuai dengan yang diajarkan dalam agama, dalam konteks ini menyelesaikan masalah dengan mubahalah.
“Untuk membuktikannya maka karena yang mengatakan waktu itu Kapolda mengatakan merekalah yang membunuh anak kami, kami tidak mengerti hukum, tapi ada satu hal yang kami pahami karena saya muslim untuk mengungkap kebenaran maka kita gunakan syariat Islam,” kata Ustadz Syuhada di Komnas HAM.
“Saya mengajak Kapolda Metro Jaya yang telah mengumumkan yang telah mengakui membunuh anak kami untuk membuktikan kebenaran, siapa yang salah siapa yang benar, siapa yang zalim siapa yang benar, maka saya mengajak secara syariat Islam kerena agama saya Islam untuk bermubahalah,” pungkasnya