YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Setelah bebas dari penjara, pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, ustadz Abu Bakar Ba’asyir terlihat kerap melakukan kunjungan silaturahmi ke sejumlah tempat dan tokoh. Hari Senin 22/2/2021 ustadz Abu Bakar Ba’asyir bersilaturahmi ke tempat Emha Ainun Najib alias Cak Nun.
Seperti dikutip dari halaman Instagram almukmin_ngruki, Langit di Ngruki sedikit mendung, sehingga matahari tidak terlalu menampakkan sinarnya. Udara sejuk pagi tadi [22/02/21] mengiringi perjalanan rombongan safar Ust. Abu Bakar Ba’asyir untuk kegiatan safar silaturahmi yang ke sekian kalinya. Setelah menikmati udara bebas, banyak waktu yang diluangkan beliau untuk bersilaturahmi, guna mempererat ikatan ukhuwah di antara Ummat Islam. Lawatan kali ini Ust. Abu bersilaturahmi kepada Muhammad Ainun Najib atau yang biasa disapa dengan Cak Nun, di kediamannya di Yogyakarta.
Rombongan dua mobil berangkat dari Pondok Al Mukmin Ngruki pukul 07.00 WIB dan sampai di kediaman Cak Nun yang berada di Jl. Barokah No 287, Kadipiro, Ngestiharjo, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada pukul 09.00 WIB. Rombongan disambut dengan hangat oleh seorang tokoh karismatik sekaligus kritis dalam menyikapi problematika masyarakat dan negara. Rambut keriting sebahu dan suara yang lugas merupakan ciri khas beliau, Muhammad Ainun Najib, putra kelahiran Jombang 27 Mei 1953.
Silaturahmi ini juga merupakan ajang reuni karena Ust. Abu Bakar Ba’asyir dan Cak Nun berasal dari satu almamater yaitu sama-sama lulusan Pondok Pesantren Gontor.
Dalam perbincangan yang hangat, dengan suasana kekeluargaan, Cak Nun dan Ust. Abu berbincang seputar berbagai problematika yang muncul di masyarakat, khususnya akibat penggunaan media sosial yang salah dan lebih mengarah kepada sisi-sisi yang negatif. Termasuk fenomena para buzzer yang cenderung menebar fitnah, termasuk Ust. Abu sendiri menjadi korban pemberitaan yang merugikannya. Cak Nun dan Ust. Abu merasa prihatin dengan kondisi dan situasi tersebut.
Pertemuan ini ditutup dengan harapan dan do’a mengharap kepada Allah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan bangsa Indonesia dan segera terbit fajar Islam yang membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.