JAKARTA (Panjimas.com) – Wafatnya da’i dan pejuang Islam ustadz Abu Muhammad Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin) mewariskan ilmu sekaligus semangat menegakkan Islam. Abu Jibril meninggalkan berbagai cerita yang akan dikenang sahabat dan murid-muridnya.
Semasa hidupnya, ada sebuah kenangan yang dikisahkan oleh sahabatnya, Ustadz Tengku Zulkarnaen melalui tweetnya pada Selasa (26/1) yang diawali dengan ucapan berbela sungkawa. Kemudian menceritakan kisahnya bersama ustadz Abu Muhammad Jibril.
“Telah wafat seorang shahabat, guru kita Syekh Abu Jibril. Semoga Allah Muliakan Beliau dengan Kemuliaan al Fatihah. Aamiin…. Teringat saat saya mengejar khataman di Arafah thn 2017, beliau ambilkan makanan. Saya sibuk baca al Qur’an, lalu beliau menyuapi saya dengan makanan itu…,” tulisnya.
Terlihat erat persahabatan mereka berdua, ustadz Abu Muhammad Jibril menunjukkan dirinya sosok yang bersahaja dan bersahabat. Tak heran jika sosoknya menjadi guru pembina dari sebagian kalangan artis hijrah yang ingin mendalami dan mengamalkan Islam karena luasnya ilmu, kesantunan dan ketegasannya dalam berdakwah.
Kini purna sudah tugasnya sebagai da’i. Tokoh Majelis Mujahidin kelahiran Lombok Timur, 17 Agustus 1957 itu meninggal dengan wajah yang tersenyum pada malam Selasa, 25 Januari 2021 di kediamannya, Jl. Witanaharja III Block C-137, Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel diusianya yang ke-64 tahun.