JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota DPR RI Komisi III, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, SH, M.Hum, mengaku sempat dikibuli aparat, saat berusaha mengurus pemulangan enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI), korban penembakan.
Hal itu disampaikan Romo Syafi’i saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto atau RS Polri. Saat itu, Romo Syafi’i berada dilokasi yang diinformasikan aparat perwira Polri, guna menunggu jenazah. Ia kecewa lantaran mobil ambulance ternyata lewat lokasi berbeda, tak sesuai informasi awal yang diterimanya.
“Jadi memang suatu keganjilan yang pertama sangat sulit bagi kami mendapatkan informasi mengenai jenazah dan yang kedua kami menunggu di tempat yang dikibuli saya sebagai Anggota DPR RI komisi 3 dengan janji nanti jenazah akan lewat ditempat kami menunggu tapi jenazah lewat jalan yang berbeda,” ungkap Romo Syafi’i melalui akun media sosial Facebook, Selasa (8/12/2020).
Romo Syafi’i pun meradang, lantaran sebagai wakil rakyat yang terhormat dan tengah bertugas secara konstitusional, tetapi justru ditipu oleh aparat.
“Bayangkan saya sebagai Anggota DPR RI Komisi 3 saat ini sedang menjalankan tugas konstitusional saya yaitu fungsi pengawasan tapi itu pun saya ditipu oleh aparat,” tegasnya.
Menyikapi hal itu, Romo Syafi’i akan mendesak agar kasus ini diusut tuntas. Apalagi banyak keganjilan dan terkesan berjalan secara tertutup.
“Sehingga saya merasa aneh sekali menunggu disini sesuai arahan aparat tetapi mereka tidak memenuhi janjinya karena ini keganjilan berikutnya yang harus dituntaskan karena apa semua berjalan sangat tertutup,” tandasnya. [AW]