SUKOHARJO (Panjimas.com) – Beredar video Emak-emak di dalam mobil yang dicegah petugas saat hendak mengikuti aksi damai di Proliman, Sukoharjo, Jum’at (4/12/2020) kemarin terkait ucapan Etik Suryani yang diduga menistakan jilbab panjang.
Dalam video yang berdurasi 02.14 menit tersebut, seorang supir dimintai surat-surat kelengkapan dan identitasnya mulai dari KTP, SIM, STNK. Sang sopir menunjukkan surat-surat yang dimaksud petugas. Kemudian adu argumen pun dimulai saat emak-emak didalam mobil tersebut melancarkan pertanyaan-pertanyaan.
“Gapapa, tapi caranya yang bagus! Orang tahu-tahu digituin, kita ini emak-emak gak bisa digituin,” kata seseorang didalam video itu.
https://twitter.com/i/status/1335814583852781569
Emak-emak tersebut merasa terganggu dan mengungkapkan bahwa mereka sedang akan mengikuti sebuah acara dan aparat tersebut menanyakan acara yang dimaksud.
“Kita lagi mau ada acara,” katanya.
“Acara nopo nggih?” tanya aparat.
“Ya terserah kita, maaf ya ini acara emak-emak, bapak ndak perlu tahu,” jawabnya.
Ibu-ibu itu mempertanyakan apa alasan mereka dihadang hingga dimintai surat-surat kelengkapan berkendara dan identitasnya. “Pak, kenapa kita ini dicek kenapa? Alasannya apa? Kenapa? Mau ada teroris atau apa? Kok segitunya gitu lho” tanya wanita di video tersebut.
Dijawab aparat tersebut bahwa akan ada aksi yang dilakukan di tengah jalan. “Ini tadi ada aksi yang akan ditengah jalan,” jawab aparat.
Saat dikonfirmasi salah satu penumpang dalam mobil tersebut, Ummu Afra membenarkan kejadian tersebut.
“Tadi saya dan teman-teman bermaksud ingin melihat aksi dan beramal sholeh dengan membawa logistik dan berbagi di hari Jum’at,” katanya.
Aksi yang dimaksud adalah aksi damai membela jilbab yang diduga dilecehkan calon bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Aksi damai bela jilbab sejatinya dilakukan di depan Kantor Bupati Sukoharjo dan di sekitar Proliman Sukoharjo. Namun aksi ini dibubarkan oleh aparat. Setiap peserta yang akan datang dicegat dan disuruh balik.[RN]