BURIMARI (Panjimas.com) – Seorang pria digantung oleh massa yang marah di Bangladesh utara. Pria itu dianggap sengaja melakukan penistaan saat mengunjungi masjid setempat.
Pria itu sempat ditahan, tapi massa menyeretnya keluar, memukulinya dan membakar.
Insiden ini terjadi di kota Burimari di distrik Lalmonirhat utara pada hari Kamis 29/10.
Seorang pria bernama Shahidunnabi Jewel berusia 50 tahun datang ke masjid bersama temannya. Jewel dikatakan menderita kondisi mental, namun tidak dijelaskan spesifik sakit mentalnya.
Tiba-tiba Jewel dan temannya bertengkar dengan jamaah masjid lainnya dan mengatakan ada teroris bersembunyi di dalam masjid, media lokal melaporkan.
“Salah satu pria masuk ke dalam masjid, menggeledah rak buku di aula tempat sholat dan mengklaim bahwa ada senjata api disembunyikan di balik mushaf Al Qur’an dan Hadist,” kata seorang anggota dewan setempat bernama Zubed Ali kepada media Dhaka Tribune.
“Kemudian ada lima atau enam jamaah yang berada di luar masjid, masuk dan menyeret pria itu ke tangga di luar sebelum mulai memukulinya,” tambah Ali.
Beberapa media melaporkan, saat berada di dalam masjid itu Jewel menginjak Al Qur’an. Kejadian ini yang memicu kemarahan jamaah. Akhirnya Jewel dan temannya ditahan oleh pihak berwenang tak lama setelah terjadi pertengkaran di serambi masjid bersama jamaah lainnya yang marah.
Namun berita tentang penginjakan Al Qur’an ini kemudian menyebar. Massa yang banyak kemudian berkumpul di luar tempat penahanan Jewel. Massa akhir masuk ke dalam dan membawa paksa salah satu pria yang ditahan.
Pria itu kemudian dipukuli di jalan dan berakhir dibakar. Massa yang marah atas dugaan penistaan Al Qur’an tersebut jua membakar sepeda motor Jewel.
Amuk massa ini kemudian berubah menjadi kerusuhan. Massa merusak kantor Bank Nasional dan membakar gedung dewan. Menyusul insiden tersebut, polisi mengerahkan pasukan Batalyon Aksi Cepat anti-terorisme untuk memadamkan kerusuhan.
Di Bangladesh penistaan agama dianggap sebagai pelanggaran yang sangat serius oleh umat Islam. Negara ini mayoritas penduduknya Muslim. Sudah terjadi sejumlah kasus penistaan agama dan berakhir dengan terbunuhnya pelaku penisataan tersebut.
Bulan Oktober lalu, serangkaian pesan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW di Facebook telah memicu protes besar di seluruh Bangladesh. Akibat protes yang berujung kerusuhan itu sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.[AZ]
Sumber: RT.com