SOLO (Panjimas.com) – Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Surakarta bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kota Surakarta yang tergabung dalam Pelajar Islam Surakarta (PIS) menggelar deklarasi dengan tema Mengobarkan Semangat Nasionalis Pelajar Islam Surakarta, Rabu (28/10), di Hotel Sahid Jaya, Jl. Gajah Mada No. 82 Kota Surakarta
Kegiatan ini dilatarbelakangi isu maraknya pergaulan bebas, narkoba, paham komunis dan radikal di kalangan pelajar, khususnya di kota Surakarta.
Ketua PII Zaim Muhammad menyampaikan “deklarasi ini mengajak agar semua pelajar, fokus pada permasalahan pelajar untuk segera diselesaikan bersama,” ujar Zaim.
Ia menambahkan, masalah pelajar masih sangat banyak untuk diselesaikan bersama, jangan sampai perbedaan menjadi penghambat untuk organisasi pelajar bersatu menyelesaikan masalah pelajar.
Di hadapan jajaran Pemerintah Kota Surakarta, PD Muhammadiyah, PC NU dan Keluarga Besar (KB) PII. PIS dan 200 lebih pelajar menyampaikan deklarasinya, sebagai berikut:
1.Mempererat dan memperkuat ukhuwah Islamiyyah dikalangan pelajar Islam, memperkuat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kebangsaan menuju masa depan Indonesia Maju.
2.Menguatkan falsafah Pancasila yang dijiwai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa serta melindungi dari ideologi yang bertentangan dengan ideologi NKRI.
3. Merawat dan memperkuat kembali prinsip-prinsip beragama dalam berbangsa, bernegara serta bermasyarakat.
4. Mencegah segala bentuk penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba dan segala bentuk pergaulan bebas, serta bullying dikalangan pelajar.
5. Mencegah penyebaran Hoax dan penggunaan isu SARA untuk kepentingan Pilkada dan berbagai bentuk pemilihan pemimpin lainnya demi kenyamanan, ketentraman dan kedamaian di masyarakat.
Deklarasi ditandatangani masing-masing ketua organisasi Pelajar Islam Surakarta (PIS)
Zaim Muhammad Tsaqif (PII)
Siti Al-Huda (IPPNU)
Ilham Widya Pasya (IPM)
M. Faiz Asykarullah (IPNU)
Ia berharap, kedepan bisa tetap solid, saling kolaborasi dan sinergi. Serta bisa menjadi percontohan bagi daerah lain untuk berani menyatakan sikap buat pemerintah dan masyarakat tiap daerahnya. Tutup, Adin, sapaan akrab Zaim Muhammad Tsaqif. [AZ]