SOLO (Panjimas.com) – Aliansi Nasional Anti Syi’ah Jateng dan perwakilan elemen umat Islam kembali melakukan audiensi dengan MUI kota Surakarta terkait peristiwa di Metrodanan pada Rabu 26 Agusutus 2020. Peristiwa Metrodanan adalah insiden penolakan perayaan diduga Idul Ghadir (Hari Raya Syi’ah) di Solo pada Sabtu 8 Agustus 2020 malam hari.
Sekitar 10 orang perwakilan elemen umat Islam yang hadir dalam agenda audiensi tersebut diantaranya FASS, FKAM, LUIS, DSKS, FIIS, KMM diterima baik oleh pihak MUI kota Surakarta.
Tokoh MUI kota Solo yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Drs. H. Teguh MPd selaku Sekretaris Umum MUI kota Surakarta dan Dimiyati selaku Bendahara.
Perwakilan umat Islam menyampaikan beberapa butir pernyataan tentang temuannya di lapangan pasca peristiwa konflik di Metrodanan, Pasar Kliwon yang menyebabkan sejumlah orang ditangkap dengan tuduhan melakukan kekerasan.
Disebutkan di sejumlah media massa dengan adanya kerusakan materil dan korban fisik yang dialami keluarga Umar Assegaf.
Hasil temuan Kementrian Agama (Kemenag) Surakarta di lapangan yang disampaikan Sekretaris MUI Drs. H. Teguh, MPd, bahwa Umar Assegaf yang dikabarkan dirawat di rumah sakit ternyata informasinya bertolak belakang dengan yang beredar di media.
“Ternyata setelah ditelusur dari Kemenag katanya RS. Kustati tidak bisa menangani kemudian dikirim ke Solobaru, Solobaru kan ada dua (Rumah Sakit) kalau tidak di Indriyani ya Dr. Oen, ternyata disana nggak ada, kemudian petugas Kemenag itu datang ke rumahnya (Umar Assegaf) ternyata sebenarnya gak sakit, lha ini yang bilang kepala Kemenag,” jelasnya.
Drs. H. Teguh, MPd berpesan kepada media massa agar memberitakan secara obyektif terhadap suatu informasi.
“Jadi ini supaya obyektif setiap berita supaya diberitakan secara obyektif saja, ini yang saya dapatkan ketika ke Kemenag,” tandasnya.
Pasca peristiwa Metrodanan tersebut, aparat masih sering mendatangi lokasi dan melakukan sweeping dan razia di sejumlah lokasi di Kota Solo yang dianggap sebagai tempat berkumpul pelaku insiden tersebut. [RN]