SOLO (Panjimas.com) – Forum Anti Syi’ah Surakarta (FASS) mendatangi Kantor Polsek Pasar Kliwon pada Jum’at, 14/8/2020 guna menyampaikan surat evaluasi terkait event yang diduga Iedul Ghodir oleh masyarakat Metrodanan, Pasar Kliwon, Surakarta pada Sabtu, 8/8/2020 tepat pada 18 Dzulhijjah 1441 lalu.
Rombongan FASS yang terdiri dari sekitar 10 orang diterima langsung oleh Iptu Adis Gani Darta SIK selaku Kapolsek Pasar Kliwon.
Mas’ud Izzul Mujahid Ketua FASS, kepada Kapolsek menyampaikan surat pernyataan sikap dan temuan investigasi FASS terkait konflik yang terjadi di Metrodanan, Pasar Kliwon, Surakarta yang mengakibatkan korban dan kerusakan materil dan tertangkapnya beberapa anggota laskar.
Forum Anti Syi’ah Surakarta menyampaikan tentang bahaya Syi’ah yang difatwakan para ulama sebagai sekte yang menyimpang dari ajaran Islam yang sering menyulut konflik, yang mengakibatkan disharmonisasi bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Mereka menyatakan dukungan terhadap kepolisian untuk melakukan penyelidikan yang objektif, jujur, adil dan akurat. Serta menyayangkan adanya provokasi terhadap massa yang melakukan penolakan kegiatan tersebut yang berdampak pada reaksi spontan massa.
Iptu Adis Gani Darta SIK Kapolsek Pasar Kliwon menanggapi apa yang disampaikan FASS, bahwa menurut pengakuannya ketika dilokasi adalah seperti jamuan makanan dan informasi dari pihak penyelenggara adalah acara midodareni menjelang pernikahan, dan sudah dibuat undangan-undangan kehadirannya kemudian diperlihatkan kepada dirinya. Dalam kesimpulannya, tidak ada acara terkait keagamaan seperti yang diduga.
Namun, Humas FASS Endro Sudarsono menyatakan beberapa evaluasi diantaranya tidak adanya izin atau pemberitahuan dari tingkat bawah. “Kegiatan itu tidak diberitahukan kepada RT kemudian kelurahan, hingga kepolisian, apalagi gugus tugas covid-19 Kota Surakarta”, kata Endro.
“Bahwa merasa janggal ketika tradisi Arab adalah midodareni, biasanya walimatul ursy, kita melihatnya adalah kejanggalan, kemudian didukung oleh akun sosmed Hisam Sulaiman kalau itu adalah Iedul Ghodir” terangnya.
Forum Anti Syi’ah Surakarta sampaikan evaluasi, berharap acara yang terkait acara dengan Syi’ah Iedul Ghodir atau Asy-Syuro dapat dideteksi dini, dikomunikasikan awal agar tidak terjadi konflik.
Dalam pertemuan tersebut FASS memberikan beberapa buah Buku seputar kesesatan Syi’ah diantaranya yang diterbitkan oleh MUI Pusat.
Acara diduga terkait Syi’ah yang diselenggarakan di tempat yang sama pernah dibubarkan pada tahun 2018, 2019.[RN]