Perwakilan umat Islam pada Rabu siang 11/09/2019 mendatangi Hotel Sunan di Jalan A Yani, Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo.
Kedatangan perwakilan umat Islam ke Hotel Sunan ini akibat beredarnya postingan tarian erotis di media sosial. Tarian erotis tersebut diketahui dilakukan di Music Room (Musro) yang berada didalam komplek hotel Sunan.
Perwakilan umat Islam ini berasal dari ormas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Forum Al Islah, Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) dan Komunitas Masjidku Makmur (KMM).
Endro Sudarsono Humas LUIS mengatakan pihaknya sehari sebelumnya telah memberi tahu pihak hotel Sunan bahwa mereka akan datang untuk mengklarifikasi terkait informasi adanya tarian erotis di hotel Sunan.
Endro juga mengatakan pihaknya mengundang unsur pemerintah seperti Dinas Pariwisata, Satpol PP dan Polsek Laweyan.
Perwakilan umat Islam ini diterima sejumlah pengurus hotel. Pertemuan untuk klarifikasi inipun dilaksanakan di sebuah ruangan di basement.
Endro Sudarsono menyampaikan pihaknya mendapatkan foto dan video dari Instagram yang berisi penampilan tarian erotis dengan latar belakang tulisan Musroom.
Foto dan video itu kemudian dicetak pada kertas foto besar. Tampak dari foto tersebut sejumlah wanita berpakaian terbuka sedang melakukan gerakan tarian. Selain foto, Endro juga membawa dua keping compact disc (CD) berisi video tarian erotis tersebut.
“Kami mendapatkan foto dan video di Instagram kemudian kami kaji kami telaah, kami verifikasi di beberapa tempat. Di Sukoharjo juga sudah kami lakukan pendekatan kami sikapi juga, menghadirkan dari polsek, polres dan TNI, juga dari kecamatan dan kesbangpol,” kata Endro, merujuk pada kejadian serupa di Sukoharjo yang juga telah disikapi LUIS.
“Hari ini hal yang sama kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait. Terkait dengan foto dan video (tarian erotis) bertuliskan Musro. Maka perlu kami klarifikasi,” tambah Endro.
Hotel Sunan Mengakui Tarian Itu Dilakukan Ditempat Mereka
Manager bagian Musro Reynanto Pratikno mengakui bahwa kegiatan tarian yang ada pada foto dan video tersebut benar dilakukan di Musro Hotel Sunan.
“Kalau melihat dari gambar itu ya itu memang Musro. Posisi ada di Musro. Jadi kita tidak membantah itu,” kata Reynanto yang bertanggung jawab pada outlet Musro.
Reynanto mengatakan pihaknya menyambut baik masukan-masukan dari umat Islam yang datang ke hotel Sunan terkait laporan adanya tarian erotis.
Kemudian Reynanto mengatakan pihaknya akan memutus kontrak dengan pihak penyelenggara tarian tersebut. Karena acara tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga, bukan dari management hotel Sunan.
“Jadi tentunya kalau dari pihak Sunan sendiri kami tidak membenarkan (adanya tarian erotis). Tidak membenarkan. Karena kita kerjasama dengan banyak orang, maka ini harus diperbaiki. Aturan-aturan bekerjasama dengan pihak ketiga harus diperbaiki. Sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tambah Reynanto.
“Nah itu komitmen kami seperti itu,” tutup Reynanto.[]