SOLO (Panjimas.com) – Sempat dikabarkan tak hadir di Parade Ukhuwah & Tabligh Akbar Umat Islam Solo, Ustadz Felix Siauw memberikan ceramah singkat dan menyita perhatian ribuan peserta yang hadir di Ngarsopuro, Solo, Ahad (1/9/2019).
Dalam tema Tauhid, Hijrah dan Ukhuwah, Ustadz Felix menceritakan hidayah tauhid melalui sejarah Nabi Muhammad yang dibantu perjuangannya oleh paman Nabi, Abu Tholib, tapi hingga ajal menjemput ia tak bisa menuntunkannya masuk Islam. Menurutnya, hidayah murni dari Allah dan manusia tak bisa memberikan hidayah meski sudah lama memberi ceramah.
“Ucapkanlah wahai pamanku, dua kalimat yang akan menyelamatkanmu. Ucapkanlah, laa ilaha illallah, Muhammadar rosulullah. Maka Abu Tholib tetap tidak berbicara, namun orang kafir Quroisy yang memprovokasi, jangan ucapkan kalimat itu. Hingga meninggal, paman nabi belum masuk Islam. Ini temen-temen sekalian, ketika Rosulullah mencintai pamannya Abu Tholib, tapi tidak bisa menyampaikan hidayah kepada Abu Tholib. Tapi apa yang terjadi disini, kalian datang kesini karena hidayah Allah subhanahu wata’ala,” katanya.
Kakak Felix Siauw Masuk Islam
Ustadz Felix juga menceritakan hidayah Tauhid belum menyentuh keluarganya, orang tua yang mencukupi kebutuhannya masih dalam kekafiran. Bahkan orang yang ia benci, kakak kandungnya sempat mengancam membunuhnya. Tetapi jika Allah berkehendak hidayah datang, semua bisa berubah, kakaknya pun ingin masuk Islam.
“Allah punya rencana. Dua bulan kemarin masih sms, masih whatapps ancam bunuh-bunuhan, gara-gara apa? Gara-gara pilpres, bagaimana pilpres mengoyak ukhuwah diantara umat muslim. Bukan hanya umat muslim, bukan diantara muslim sudah terkoyak. Lalu kemudian dua pekan kemarin whatapps, lix ini hadistnya benar atau tidak? Kakak saya yang benci dengan saya nanyain hadist, tertarik dengan Islam. Lalu saya jawab ini hadistnya benar, riwayatnya seperti ini, ini dan ini. Lalu kemudian beberapa waktu lalu kakak saya pengin masuk Islam. Takbir!!,” ujarnya. Cerita ustadz Felix ini disambut gemuruh takbir ribuan orang.
Lebih lanjut, Ustadz Felix mengatakan orang yang memiliki iman akan menghasilkan ukhuwah. Allah yang memberikan kenikmatan persaudaraan. Dan orang yang sudah mengucapkan syahadat selayaknya menjadikan saudara muslim. Meski tidak bergabung dan bahkan menolak acara tersebut, ia tetap menganjurkan untuk mendoakan agar mendapatkan hidayah.
“Kalau saya ditanya mau pilih mana, bapak saya, keluarga saya atau teman-teman sekalian? Saya nggak ragu, saya nggak punya pikiran kedua. Yang saya pilih adalah orang yang mengucapkan kalimat laa ilaha illallah, Muhammadar rosulullah. Takbir! Maka ada orang-orang yang tidak suka anda berkumpul di sini. Tapi teman-teman sekalian, mereka tetap saudara kita, mengapa? Karena iman mahar terbaik, bagaimana kita bisa membenci orang yang telah mengucapkan kalimat tauhid sementara kelak dihari kiamat Rosulullah Muhammad yang menyatukan kita dibarisan-barisan dibelakangnya,” tuturnya.
“Maka ketika kaum muslimin sudah berkumpul, tercipta ukhuwah diantara mereka. Temen-temen tahu, siapa yang paling terganggu dengan ukhuwah? Yang paling terganggu adalah Iblis,” tandas Ustadz Felix.
Kemudian, pemilik nama asli Siauw Chen Kwok ini, meneruskan dengan kisah Nabi tentang ukhuwah yang mulai terjalin diantara kaum Muhajirin dan Anshor. Sedang kaum Quroisy tidak rela, maka iblis pun turun tangan menyerupai seorang kakek tua datang ditengah rapat untuk merencanakan pembunuhan terhadap Nabi. Kejadian itulah yang menandai Hijrahnya Nabi hingga disematkan sebagai awal tahun Hijriyah.
“Dirapat Darun Nadwah, seorang Iblis menyerupakan kakek tua, mengatakan kepada orang-orang, ah cemen, jangan cuma diusir (Muhammad SAW), jangan cuma dipenjara cemen. Gini aja kalau kalian rasa Muhammad tidak bisa dibunuh gara-gara kalian punya aturan. Kita bisa melanggar aturan, gini caranya. Kumpulkan anak-anak muda beri mereka pedang-pedang, kemudian datangi rumah Muhammad, tebaskan satu persatu, sehingga kalian tidak dihukum dengan hukum tradisi kalian karena kalian membunuh Muhammad bersama-sama. Maka mereka bilang ini kakek punya strategi luar biasa. Pada siapa mereka bilang? Iblis, iblis yang tidak suka ketika kaum muslim bersatu,” ujarnya.[]