SOLO (Panjimas.com) – Dalam rangka menyambut tahun baru 1441 Hijriyah, yang bertepatan dengan 1 September 2019, umat Islam Soloraya tumpah ruah dijalan protokol, Slamet Riyadi, Solo.
Acara yang digagas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) bersama dengan 74 elemen Muslim bertajuk “Parade Ukhuwah & Tabligh Akbar” ini, diikuti puluhan ribu peserta. Sambil membawa bendera tauhid, mereka berjalan longhmarch 4 kilometer dari Kota Barat hingga ke depan Ngarsopuro.
Humas DSKS, Endro Sudarsono mengatakan bahwa acara tersebut diharapkan bisa menjadi titik tolak merubah keadaan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Tahun baru Hijriyah, menurutnya harus bisa merefleksi perubahan dan lepas dari kekuasaan maupun tekanan asing.
“Acara ini kita harapkan mampu menjamin ukhuwah islamiyah dikalangan umat Islam. Disamping itunjuga kita harus menyatakan merdeka bahwa bangsa Indonesia tidak boleh dikuasai dan ditangan asing,” katanya, Ahad (1/9/2019).
Sementara itu, Ustadz Felix Siauw yang menjadi pembicara undangan sempat dilarang untuk dihadirkan. Ustadz Muinudinillah Basri, MA, ketua DSKS membenarkan keterangan tersebut saat tampil diatas panggung tabligh akbar.
“Tiga hari yang lalu, saya selalu ditanya, Ustadz Felix Siauw datang apa tidak? Lalu ada masalah apa? Ustadz ini banyak yang nolak. Maka hari ini kita buktikan bahwa Ustadz Felix Siauw paling NKRI daripada yang mengaku NKRI. Betul!,” tandas Ustadz Muin.
Lebih lanjut, Ustadz Felix dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa perjuangan demi kebangkitan Islam merupakan hajat Allah subhanahu wata’ala. Manusia tidak ada daya upaya untuk mendapatkan kemenangan ataupun kekalahan.
“Ini semua urusannya Allah, melaksanakan syariatnya Allah, kebangkitan Islam itu adalah hajatnya Allah subhanahu wata’ala. Kita nggak pernah mempanitiai semua itu, nggak pernah merencanakan semua itu. Allah yang memerintahkan, Allah yang merencanakan, Allah yang memberikan kita arahan. Kalau ini hajatnya Allah maka yang menyelesaikan Allah atau manusia?,” ungkap Muallaf yang kajiannya sering dibubarkan salah satu ormas tersebut.
Acara yang menyedot perhatian masyarakat Solo ini juga menghadirkan pasukan berkuda. Tak ketinggalan, bendera tauhid panjang dan ribuan bendera Ar Roya dan Al Liwa berkibar disepanjang jalan Slamet Riyadi mewarnai parade ini.[]