JAKARTA (Panjimas.com) – Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum, balik menantang sayembara Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U.
Sebelumnya, Mahfud MD menantang netizen untuk membuktikan tudingan bahwa dirinya anti- bendera tauhid.
Tantangan ini disampaikan Mahfud melalui media sosialnya. Ia bahkan akan memberikan uang Rp 10 juta bagi yang berhasil membuktikan. “SAYEMBARA: 10 JUTA BAGI YANG BISA….ditunggu jawabannya sampai 17 Agustus 2019 jam 18.00WIB. Mahfud MD Bakal Kasih Rp 10 Juta ke Pihak yang Bisa Buktikan Dirinya Anti- Bendera Tauhid,” tulis Mahfud dalam akun instagram miliknya, pada Senin (12/8/2019).
Hal itu terkait terkait taruna Akmil Enzo Zens Allie, yang menurut Mahfud TNI bisa saja kecolongan. Karena Enzo diduga terindikasi terpapar paham radikal.
Sosok Enzo Zenz Allie, pemuda keturunan Perancis dan Indonesia yang dikabarkan lolos seleksi tes masuk Akmil TNI viral.
Akun media sosial Enzo pun diketahui oleh publik. Dalam foto profilnya, Enzo memegang bendera tauhid berwarna hitam.
Di sisi lain, Suteki merespon sikap Mahfud MD tersebut dengan menantangya membawa bendera tauhid.
“Sebagai bukti bahwa Prof Mahfudz tidak mempersoalkan Bendera Tauhid, apakah kira-kira beliau sebagai PIMPINAN BPIP sanggup menyandang Bendera Tauhid di pundaknya seperti yang saya lakukan berikut ini? Mestinya berani karena tidak ada persoalan dengan Bendera Tauhid. Sekaligus saya tantang Prof Mahfudz, bila berani menyandang Bendera Tauhid di pundaknya seperti yang saya lakukan, akan saya “aturi hadiah” sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) tunai,” ujar Suteki melalui akun media sosial Facebook, yang diunggah pada Senin (12/8/2019).
Hingga berita ini dimuat, hadiah tersebut awalnya hanya satu juta rupiah, namun kini semakin bertambah menjadi Rp 11.350.000,- dan Suteki menyampaikan sayembara itu tanpa batas waktu. [AW]