BEKASI (Panjimas.com) – Tak hanya menyesalkan peresmian Gereja Santa Clara (GSC) saat Hari Raya Idul Adha, Ketua Umum Forum Dewan Kemakmuran Masjid (FDKM) Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Syahidin, Lc, meminta Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengkaji ulang keputusannya. (Baca: FDKM Sesalkan Walikota Bekasi Resmikan Gereja Santa Clara Saat Hari Raya Idul Adha)
Hal itu, mengingat Umat Islam di Kota Bekasi merasa resah dengan peresmian Gereja Santa Clara yang masih berpolemik.
“Meminta para wakil rakyat (DPRD) bertindak menanggapi keresahan warga khususnya Umat Islam di Bekasi atas diresmikannya GSC,” kata Ustadz Ahmad Syahidin kepada Panjimas, Selasa (13/8/2019).
Namun, meski Umat Islam resah, Ustadz Ahmad Syahidin mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas Kota Bekasi.
“Menghimbau semua elemen masyarakat tetap kondusif menjaga kerukunan umat beragama dengan mendasari segalala tindakan atas dasar Undang Undang yang berlaku,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat Umat Islam tengah merayakan Hari Raya Idul Adha, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi justru meresmikan Gereja Santa Clara, Paroki Bekasi Utara. (Baca: Tak Hadiri Shalat Id di Masjid Agung Al-Barkah, Walkot Bekasi Resmikan Gereja Santa Clara)
Pada kesempatan itu, hadir Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo selaku tuan rumah dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.
Peresmian Gerja Katolik Santa Clara juga diumumkan secara langsung (live streaming) melalui akun resmi media sosial Keuskupan Agung Jakarta.
Untuk diketahui, umat Islam Bekasi berkali-kali melakukan aksi penolakan gereja santa clara. Tak sedikit para tokoh Islam yang pernah masuk bui, lantaran menentang pendirian gereja yang diduga manipulatif itu.
Pembangunan Gereja Santa Clara sempat dihentikan dan dinyatakan status quo oleh Walikota Bekasi, Rahmat Effendi. Namun, pembangunan gereja terus berlanjut, hingga akhirnya diresmikan. [AW]