BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Umum Forum Dewan Kemakmuran Masjid (FDKM) Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Syahidin, Lc, menyesalkan peresmian Gereja Santa Clara (GSC) yang masih berpolemik.
Ustadz Ahmad Syahidin mempertanyakan sikap Walikota Bekasi, Rahmat Effendi terkait peresmian Gereja Santa Clara ketika Umat Islam memperingati Hari Raya Idul Adha, pada Ahad (11/8/2019).
Pertama, kenapa dilakukanya di tengah umat Islam sedang merayakan hari raya besar idul adha?
Kedua, kenapa sampai dihadiri salah seorang menteri kabinet dan juga seorang Uskup Agung Jakarta? Seolah-olah proyek ini proyak nasional yang harus mendapat dukungan dari pusat.
Ketiga, kenapa Walkot tidak mengadakan jajak pendapat warga kota bekasi secara umum? Karena keberadaan GSC ini disinyalir proyek nasional yang tentu persetujuanya bukan hanya dari warga Kecamatan Bekasi Utara saja.
“Kami dari FDKM Belasi Raya, sangat prihatin dan sangat menyesalkan diresmikiannya GSC tersebut, karena seperti kita ketahui bersama, masalah perizinan, masalah hukum dan kearifan lokal yang seharusnya menjadi acuan jika Bekasi ini menjadi wilayah percontohan kerukunan ummat beragama,” kata Ustadz Ahmad Syahidin kepada Panjimas, Selasa (13/8/2019).
Lebih lanjut Ustadz Ahmad Syahidin menyampaikan bahwa Umat Islam Bekasi adalah warga yang taat hukum dan Undang Undang. (Baca: Tolak Gereja Liar Santa Clara, Tokoh Muslim Bekasi Pasang Plang Status Quo)
“Faktanya telah benyak ratusan bahkan ribuan tempat ibadah lain di bekasi berdiri, tanpa ada penolakan dari warga, khususnya Umat Islam, jika dilakukan sesuai dengan standar dan Undang Undang yang berlaku,” imbuhnya. [AW]