MAKKAH (Panjimas.com) – Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Jarwal, Mekkah, Kamis, mengakui agak tersinggung ketika ada yang disebutnya menyerobot doa dalam prosesi pemakaman KH Maimoen Zubair di Pemakaman Ma’la.
“Kami agak tersinggung kalau dalam pemakaman Mbah Moen tiba-tiba ada yang menyerobot sebuah doa, ini agak sensitif bagi saya karena ini terkait dengan prasasti kesejarahan masa lalu,” kata Maftuh dalam sambutan acara Silaturahim NU Sedunia ke-18 di Altayseer Towers Hotel No. 1002 Lantai PR, At Taysir, Mekkah Al Mukarramah, seperti dikutip Antara, Kamis (8/8/2019).
Ia mengatakan, rangkaian prosesi dari mulai pengurusan jenazah, penghormatan terakhir, hingga pemakaman di Ma’la untuk kiai asal Rembang itu merupakan “gawe” Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi dan Konsulat Jenderal RI Jeddah sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Arab Saudi.
Untuk itu setengah bercanda di hadapan para nahdliyin termasuk tokoh ulama dan pejabat yang hadir di acara tersebut ia berkelakar jika ingin ada yang memanjatkan doa untuk Mbah Moen di tempat pemakaman harus izin kepada pihaknya terlebih dahulu.
“Yang punya gawe kemarin KBRI dan KJRI jadi kalau ada yang mau doa harus izin kita,” kata Agus Maftuh setengah berkelakar.
Di sisi lain, Taj Yasin Maimoen dari pihak keluarga KH Maimoen Zubair justru menyampaikan ucapan terima kasih kepada Habib Rizieq yang telah mendoakan ayahnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah itu bersama anak-anak KH Maimoen Zubair yang lain, bahkan bersilaturahmi mendatangi kediaman Habib Rizieq Syihab di Makkah.
Taj Yasin mengatakan pertemuan dengan Habib Rizieq merupakan pesan dari Mbah Moen untuk menjaga silaturahim dengan siapapun.
“Kami menjaga silaturahim, apa yang dipesankan Kiai Maimoen juga itu bagian kita merajut semuanya,” kata Taj Yasin Maimoen seperti dikutip Antara, Jum’at (9/8/2019).
Mbah Moen, kata dia, semasa hidupnya adalah sosok yang selalu menjaga ukhuwah dengan siapa saja.
Taj Yasin mengatakan pertemuan itu juga sekaligus menjadi ajang bagi keluarga besarnya untuk mengucapkan terima kasih atas perhatian kepada sang ayah.
“Ukhuwah itu kita hubungkan, silaturahim biasa, karena tadi rangkaiannya sudah mendoakan, kita berterima kasih, itu saja,” katanya.
Gus Yasin yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan tidak ada unsur politik dalam pertemuan itu.
“Enggak ada unsur politik atau apa, saya berharaplah, kita tahu di media sudah seperti itu, Kiai Maimoen sudah bahagia kenapa kita bikin permasalahan di meninggalnya Kiai Maimoen ini,” katanya.
Ia juga mengimbau siapapun untuk tidak mengupload video dan foto-foto meninggalnya Mbah Moen.
“Kalau mau berdoa, berdoa saja, tidak usah diembel-embeli dengan ini ini. Kalau mau doa, ya doa saja, enggak usah dikasih embel-embel,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Taj Yasin bersama seluruh saudaranya yang turut serta ke Arab Saudi setelah meninggalnya sang ayah.
Rizieq dalam pertemuan itu seperti dikatakan Yasin banyak bercerita tentang bagaimana prosesi pemakaman Mbah Moen, kewalian Mbah Moen, dan siapa saja yang mendoakan.
Mendekati waktu wukuf di Arafah, Taj Yasin bersama sejumlah saudaranya, di antaranya Gus Majid Kamil, Gus Rouf, dan Ning Sobihah akan mendampingi ibu mereka untuk melaksanakan ibadah haji. [AW]