CARACAS, (Panjimas.com) — Pemerintah Venezuela memberikan waktu 72 jam bagi para diplomat Amerika Serikat (AS) untuk segera meninggalkan negara itu.
“Staf diplomatik harus meninggalkan Venezuela dalam 72 jam ke depan,” ujar Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza melalui akun Twitternya.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan jika AS ingin memperbaiki hubungan dengan Venezuela, maka hanya bisa dilakukan melalui PBB.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Washington menarik staf diplomatik yang tersisa dari kedutaan besarnya di Caracas pekan ini.
“Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di Venezuela serta mengindikasikan bahwa keberadaan staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala kebijakan AS,” kicau Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin, dikutip dari Anadolu.
Venezuela telah diguncang gelombang protes sejak 10 Januari, ketika Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua.
Ketegangan pun meningkat ketika Juan Guaido, ketua Majelis Nasional Venezuela, menyatakan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
Sementara itu, Turki, Rusia, Iran, Kuba, China, dan Bolivia menyatakan dukungan ke Maduro, yang bertekad memutuskan semua hubungan diplomatik dan politik dengan AS.[IZ]