YERUSALEM, (Panjimas.com) — Polisi Israel melarang adzan dikumandangkan dari Masjid Al-Aqsa. Selain itu, mereka juga menyerang warga Palestina yang berkumpul di luar Bab Al-Asbat, salah satu gerbang utama menuju Kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds, Yerusalem.
Polisi Israel melarang orang menunaikan Shalat Isya setelah polisi Israel menutup semua gerbang menuju masjid untuk menghalangi orang beribadah di Al Haram Ash Sharif, demikian menurut beberapa keteranngan saksi mata.
Jamaah menunaikan shalat sejak siang hari pada Selasa (12/3) di luar gerbang ke Kompleks Masjid Al-Aqsha setelah polisi Israel menyerang jamaah yang beribadah di dalam kompleks tersebut dan bahkan mengusir mereka ke luar sebelum menutup semua gerbang dan melarang orang secara bebas beribadah di dalamnya.
Banyak warga Palestina yang ingin menunaikan shalat di dekat Masjid al-Aqsa dihadang oleh polisi Israel di pintu masuk. Polisi Israel juga membubarkan warga Palestina yang berkumpul di Gerbang al-Asbat sebelum Shalat Maghrib.
Hanya segelintir warga Palestina, termasuk pejabat Masjid al-Aqsa, melakukan shalat Maghrib di Gerbang al-Asbat (Lion Gate), dikutip dari AA. Setelah menutup semua gerbang Masjid al-Aqsa usai salat Dzuhur, polisi Israel tak mengizinkan pengumandangan adzan salat Ashar dan Maghrib di Masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel menuduh “warga Muslim telah membakar pos polisi di dalam kompleks tersebut”.
Rakyat Palestina telah membantah tuduhan mengenai pembakaran itu, demikian menurut laporan Kantor Berita Palestina, WAFA.
Sebagian warga Palestina menegaskan bahwa pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh polisi Israel sendiri atau antek mereka untuk digunakan sebagai dalih bagi penutupan kompleks itu sebagai bagian dari rencana untuk memaksa ditutupnya tempat ibadah Bab Ar-Rahmah. Polisi Israel telah berusaha melakukan penutupan tersebut selama lebih dari tiga pekan.
Beberapa saksi mata mengatakan banyak polisi yang ditempatkan di dalam Kota Tua. tapi terutama di Gerbang Masjid Al-Aqsha menghalangi orang Palestina yang datang untuk menunaikan Shalat Isya di tempat terbuka di luar Bab Al-Asbat.
Baku-hantam terjadi di satu tempat dan polisi menggunakan kekerasan untuk mengusir para jamaah yang hendak menunaikan shalat.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan organisasi itu membawa empat orang yang terluka karena dipukuli ke rumah sakit.
Polisi Israel, imbuhnya, menyerang petugas Bulan Sabit Merah Palestina di Bab Al-Asbat dan melarang mereka berada di daerah tersebut.[IZ]