Jakarta (Panjimas.com) – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menggelar Konsolidasi dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2019). Mukernas II Forjim kali ini bertajuk “Meneguhkan Peran Forjim dalam Menebar Inspirasi”.
Ketua Umum Forjim, Dudy Sya’bani Takdir, saat membuka Mukernas II Forjim, mengatakan, di tahun politik, khususnya jelang Pilpres 2019, Forjim menegaskan untuk tidak terlibat dengan gerakan politik apapun.
“Forjim ini sangat diminati politisi. Namun Forjim tidak akan terlibat dengan gerakan politik manapun. Forjim hanya mendukung politik keumatan, bukan politik praktis apapun. Karena itu Forjim tidak akan masuk ranah dukung mendukung capres 01 maupun 02,” kata Dudy.
Jika ada anggota Forjim yang menjadi Caleg dari partai politik tertentu, Dudy meminta agar anggota Forjim yang bersangkutan mengundurkan diri. “Secara personal silahkan saja, tapi secara organisasi Forjim tidak memperkenankan,” tukas Dudy.
Diakui Dudy, secara internal, program-program Forjim belum semuanya terlaksana dengan baik. Namun dengan konsolidasi ini diharapkan Forjim mampu menjalankan perannya baik internal maupun eksternal. “Insya Allah Forjim tidak kekurangan kader.”
Dudy berharap, jurnalis muslim, khususnya anggota Forjim dapat meningkatkan profesionalitasnya. “Stigma media Islam sebagai penebar hoax, tukang kompor untuk memanasi publik, ditolak narasumber karena dianggap media radikal, harus dilawan dengan meningkatnya profesionalitas itu tadi dan jangan menyampaikan informasi yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya.”
Satu hal, Jurnalis Muslim dan Media Islam, bukanlah media ecek-ecek. Jurnalisme yang dikembangkan Forjim adalah jurnalis yang berbasis keuamatan. “Kita harus terlihat gagah, tidak mengkeret ketika berhadapan dengan pihak-pihak yang tidak suka dengan Islam,” tandas Dudy. (des)