JAKARTA, (Panjimas.com) — Kesetaraan gender dapat diartikan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Kata kunci agar keseteraan gender tercapai adalah tercipta kemitraan atau kerja sama antara perempuan dan laki-laki dalam berbagai sendi kehidupan mulai dari keluarga, masyarakat sampai kehidupan berbangsa.
Aktivis Perempuan yang juga Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, saat ini, kesetaraan gender yang sedang didorong adalah persamaan substantif untuk memberikan akses (ruang gerak), partisipasi, keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan antara perempuan dan laki-laki dalam pembangunan, sehingga manfaat/hasil pembangunan benar-benar dapat dirasakan secara adil antara keduanya sesuai dengan aspirasi dan kebutuhannya.
“Kita harus terus berupaya menjadikan perempuan sebagai aset dan potensi pembangunan dengan satu tujuan yaitu mempunyai kemandirian terutama secara ekonomi dan sosial. Dengan berdaya secara ekonomi (menjadi pelaku kegiatan-kegiatan produktif) dan sosial (mampu memutuskan yang terbaik bagi diri, lingkungan, dan bangsa) maka perempuan Indonesia akan menjadi agent of change baik bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (08/03).
Menurut Fahira, salah satu strategi agar terjadi perubahan pola pikir dan pemberdayaan perempuan agar bisa mencapai hasil yang diinginkan adalah menempatkan lebih banyak perempuan-perempuan di badan-badan publik mulai dari eksekutif, yudikatif, dan terutama legislatif atau parlemen.
“Memang sebagai negara yang berada di dalam proses konsolidasi demokrasi, perihal representasi perempuan di badan-badan publik menjadi sangat penting bagi Indonesia. Demokrasi tidak hanya persoalan prosedural namun juga substansi. Semakin banyak perempuan menempati posisi-posisi strategis maka arah dan hasil pembangunan akan bisa lebih berkeadilan,” pungkas Senator Jakarta ini.[IZ]