DOHA, (Panjimas.com) — Ikatan Ulama dan Cendekiwan Muslim Internasional (IUMS) menyerukan dukungannya untuk Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur.
“Kami, Yerusalem, dan Masjid Al-Aqsa menghadapi ancaman karena eksistensi, entitas, dan identitas kami,” pungkas Ikatan Ulama dan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (06/03).
Organisasi yang berbasis di Doha Qatar itu juga mengecam keras proyek-proyek yang menargetkan identitas Islam dan Arab di Yerusalem.
IUMS menyerukan untuk mengatur berbagai kegiatan, termasuk menunjukkan solidaritas untuk Yerusalem, Masjid Al-Aqsa, dan rakyat Palestina lewat ceramah saat Shalat Juma, dikutip dari AA.
Ketegangan telah meningkat di Yerusalem sejak bulan lalu, ketika polisi Israel menutup Gerbang Rahma di Masjid Al-Aqsa, yang memicu aksi protes warga Palestina.
Sejak itu, otoritas Israel melarang sejumlah warga Palestina, termasuk pemuka agama, memasuki situs suci tersebut. Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia, selain Mekah dan Madinah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967, sebelum akhirnya menganeksasi seluruh wilayah kota pada 1980. Pendudukan dan pencaplokan wilayah yang tak pernah diakui oleh komunitas internasional.[IZ]