Mojokerto (Panjimas.com) – ‘’Agama harus diamalkan. Kalau cuma diilmui, orang kafir juga banyak yang menguasai ilmu agama Islam.” Demikian dikatakan Anggota Dewan Intelektual Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu Dr Tiar Anwar Bachtiar di hadapan jamaah kuliah subuh Masjid Binaaul Ummah Ma’had Islamic Center Elkisi, Mojokerto, Jawa Timur, belum lama ini (3/3/2019).
Ustaz Tiar yang juga Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Pusat Persatuan Islam (Persis) itu menandaskan, semua muslim wajib menegakkan agama. Tiar yang pakar sejarah alumnus Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia, kemudian menyebutkan tiga amalan menegakkan agama (iqomatud-dien).
Pertama, mengkaji dan memahami agama. ‘’Seperti yang tengah Antum lakukan saat ini, yaitu nyantri di Pondok Pesantren Elkisi untuk menimba ilmu agama dari para guru di sini,’’ katanya.
Yang kedua, mengamalkan ilmu agama. ‘’Agama harus diamalkan. Kalau cuma diilmui, orang kafir juga banyak yang menguasai ilmu agama Islam,’’ ujar Tiar.
Ia mencontohkan, Kitab Al-Mu’jam Al- Mufahras li Alfash Al-Hadits An-Nabawi yang menghimpun hadis berdasarkan urutan nama sahabat, guru-guru, atau berdasarkan daerah. Kitab Mu’jam ini terdiri dari tujuh juz yang memuat hadis-hadis dari sembilan kitab terkenal yaitu Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan al- Tirmizi, Sunan An-Nasai, Sunan Ibn Majah, Sunan ad-Darimi, Muwatha’ Malik, dan Musnad Ahmad.
“Nah, kitab ini ternyata disusun oleh sebuah tim dari kalangan orientalis terutama yang sangat aktif adalah Dr Arnold Jonh Wensink,” ujarnya.
Amalan ketiga dalam menegakkan agama adalah mendakwahkannya. Baik dakwah fardhiyah (individual), maupun dakwah kolektif. ‘’Islam ini agama rahmatan lil ‘alamin, yang harus disyiarkan ke seluruh dunia,’’ ucap penulis sejumlah buku ini.
Agar dakwah Islam lebih efektif, maka harus ditopang oleh kekuasaan. Jadi, Islam bukannya mengharamkan berpolitik untuk meraih kekuasaan, tapi justru mewajibkannya.
‘’Dengan kekuasaan, maka penegakan agama yang meliputi pembelajaran, pengamalan, dan dakwah Islam lebih efektif dan cepat berkembang,” pungkas Dr Tiar Anwar dalam majelis yang juga dihadiri Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M Natsir Jakarta, Ustadz Dwi Budiman.
Usai kuliah subuh, kedua tokoh muda menguji santri kelas IX dan XII dalam Munaqosah Hifdzil Qur’an wal Hadits. Penguji lainnya adalah Ustadz Chusnul Yaqin, wakil direktur Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya.
Hasilnya memuaskan. Bahkan 5 santri mendapat beasiswa studi ke Sudan. “Sepuluh santri kita mendapat fasilitas pengabdian dakwah Ramadhan di Singapura,” ungkap Direktur Elkisi Ustadz Fathur Rohman.
Ustaz Tiar mengutip firman Allah SWT dalam Qur’an Surah Ash-shura ayat 13 : ‘’Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).’’ (des)