DEN HAAG, (Panjimas.com) — Sebuah Masjid di Belanda diserang oleh anggota kelompok Islamofobia Jerman, Pegida. Bangunan Masjid dirusak dengan spanduk rasis, menurut seorang Takmir Masjid, Ahad (03/03) lalu.
Di pintu masuk Masjid As Soennah, yang sering dikunjungi oleh jamaah Muslim Maroko, para penyerang menggantung spanduk dan patung-patung, termasuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Abdelhamid Taheri, Ketua Takmir masjid, mengataka bahwa pihaknya langsung melaporkan kepada Kepolisian tentang serangan itu ketika dia melihat spanduk tersebut usai sholat subuh.
Abdelhamid Taheri mengatakan kamera pengawas di sekitar masjid menunjukkan bahwa serangan itu dilakukan oleh tiga orang yang terkait dengan kelompok Islamofobia sayap kanan Pegida, dikutip dari Anadolu.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya dia juga pernah melaporkan serangan serupa ke polisi, tetapi penyerang terus melakukan aksinya.
Islam adalah agama terbesar kedua di Belanda, dengan mayoritas penganutnya tinggal di Den Haag.
PEGIDA, Patriotische Europäer Gegen die Islamisierung des Abendlandes“ atau “Patriotic Europeans against the Islamization of the West” merupakan Gerakan Orang-orang Eropa Patriotik Melawan Islamisasi Barat.
Pada hari Sabtu (10/03/2018), anggota PEGIDA menanam 23 salib di sebuah lokasi konstruksi untuk pembangunan sebuah masjid.
Awal tahun 2017, PEGIDA melakukan aksi protes di depan proyek pembangunan Masjid Selimiye di Veghel dan di sebuah sekolah dasar Islam di Leiden.
PEGIDA adalah kelompok kampanye bagi gerakan-gerakan sayap kanan di Eropa, yang menjadi semacam penampung aspirasi dan keresahan kelompok radikal nasionalis terhadap gelombang imigran Muslim yang datang ke Jerman.
PEGIDA berdalih aksi-aksinya betujuan untuk menentang Islamisasi di Barat. Namun para pengamat mengatakan, kelompok ini menyuburkan paham rasisme, tidak ubahnya seperti Nazi di Perang Dunia II.
PEGIDA punya manifesto yang berisikan 19 butir, di antaranya menyerukan diperketatnya imigrasi dan perlindungan terhadap “budaya Kristen-Yahudi” di dunia Barat.[IZ]