ALGIERS, (Panjimas.com) — Mantan Perdana Menteri Aljazair, Ali Benflis menyatakan langkah Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk kembali memimpin untuk masa jabatan kelima adalah “penghinaan terhadap rakyat Aljazair”.
Ali Benflis mendesak masyarakat Aljazair untuk menolak kepemimpinan kembali Bouteflika, Jumat (01/03).
Pernyataan itu disampaikan Ali Benflis dalam konferensi pers di Algiers sebelum aksi demonstrasi digelar menentang rencana kepemimpinan kembali Bouteflika.
Aksi demonstrasi rencananya akan diselenggarakan aktivis Aljazair melalui media sosial.
“Orang-orang Aljazair harus bersatu di belakang satu tuntutan bahwa Bouteflika harus menahan diri untuk kembali bertarung menjadi Presiden guna masa jabatan kelima,” tegas Ali Benflis.
“Masa jabatan kelima dalam kekuasaan akan menjadi penghinaan bagi orang-orang [Aljazair],” tandasnya.
Ali Benflis telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam aksi demonstrasi yang akan digelar para aktivis.
“Hari ini, saya hanya warga negara biasa yang menentang masa jabatan presiden kelima,” tukasnya, dikutip dari Anadolu.
Bulan lalu, Front Pembebasan Nasional yang berkuasa di Aljazair secara resmi mencalonkan Abdelaziz Bouteflika yang berusia 81 tahun.
Bouteflika, yang telah memerintah Aljazair sejak tahun 1999, kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 18 April mendatang.
Para pemimpin oposisi telah berulang kali mendesak kepala negara yang menua itu – yang pada 2013 dirawat karena pembekuan darah di otak – untuk menahan diri untuk tidak ikut kembali dalam pemilu.
Aksi demonstrasi anti-Bouteflika telah berlangsung di beberapa Provinsi Aljazair, termasuk Annaba, Setif, Kalime, Jijel, Bejaia, Tizi Ouzou, Buira, Bumerdas, Tiaret, Relizane, Vahran dan Ouargla.[IZ]