MOSKOW, (Panjimas.com) — Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan pihaknya siap menengahi konflik antara Pakistan dan India.
Sergey Lavrov memberikan pernyataannya terkait krisis Kashmir antara India dan Pakistan kepada para wartawan di ibu kota Moskow.
Lavrov mengungkapkan bahwa Rusia menawarkan mediasi dan penyelesaian krisis antara kedua negara tersebut.
“Kami siap menjadi penengah kedua negara jika ada permintaan dari mereka,” tutur Lavrov, dikutip dari AA.
Ketegangan antara kedua negara tetangga nuklir itu meningkat setelah serangan bom di Jammu dan Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 pasukan paramiliter India pada 14 Februari lalu.
Kelompok Jaish-e-Mohammad (JEM) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menurut India mempunyai markas di Pakistan, tuduhan yang kemudian dibantah Islamabad.
Pakistan telah melarang JEM dan menyatakannya sebagai organisasi teroris sejak 2002
Jammu dan Kashmir, sebuah wilayah di Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim, dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sebagian kecil Kashmir juga dikuasai oleh China.
Sejak mereka berpisah pada 1947, India dan Pakistan telah berperang sebanyak tiga kali – pada 1948, 1965 dan 1971 – dua di antaranya memperebutkan Kashmir.
Kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Pada Selasa (26/02) lalu, jet tempur India memasuki wilayah udara Pakistan untuk menargetkan sebuah kamp JEM, mengklaim bahwa mereka telah membunuh sejumlah gerilyawan, sebuah klaim yang dibantah para pejabat Pakistan
Itu adalah serangan pertama yang dilakukan India terhadap wilayah Pakistan sejak kedua negara berperang pada tahun 1971.
Pakistan pada Rabu mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat militer India yang memasuki wilayahnya dan menangkap seorang pilot.
Helikopter militer India ketiga jatuh di wilayah Kashmir yang dikelola India pada Rabu, menewaskan enam orang di pesawat dan seorang warga sipil di darat, menurut media lokal India NDTV.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menawarkan dialog ke India untuk memadamkan eskalasi yang meningkat antara kedua negara.
Dalam pidatonya yang disiarkan oleh stasiun televisi, Khan mengatakan negaranya terpaksa untuk mengambil tindakan terhadap jet tempur India karena tidak ada negara yang berdaulat yang dapat membiarkan negara lain bertindak seperti hakim, juri dan eksekutor sekaligus.[IZ]