ISLAMABAD, (Panjimas.com) — Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi tidak akan menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan dimulai pada Jumat (01/03), akan tetapi delegasi tingkat rendah tetap akan mewakili negara tersebut.
Shah Mahmood Qureshi mengatakan keputusan itu diambil setelah UEA menolak membatalkan undangannya ke India meskipun ada keberatan keras dari Pakistan.
“Saya telah meminta UEA untuk meninjau kembali keputusan itu, tetapi mereka mengatakan kami memberikan undangan sebelum serangan Pulwama dan sekarang akan sulit untuk menarik kembali undangan itu,” pungkas Mahmood Qureshi kepada Parlemen dalam pidato yang disiarkan di PTV.
Qureshi merujuk pada serangan bom di Kashmir yang dikelola India pada pertengahan Februari yang menewaskan lebih dari 40 tentara India.
Serangan itu diklaim oleh Jaish-e-Mohammed (JEM), sebuah kelompok militan yang telah dilarang di Pakistan sejak tahun 2002 tetapi dituduh oleh India menyediakan tempat perlindungan.
Ketegangan antara dua tetangga yang memiliki senjata nuklir itu meningkat setelah pemboman bunuh diri yang diklaim oleh Jaish-e-Mohammad (JEM) di Jammu dan Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara India awal bulan ini.
UEA sebagai negara tuan rumah KTT OKI ke-46 pada Jumat dan Sabtu mengundang Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj sebagai tamu kehormatan.
Mahmood Qureshi memperingatkan bahwa Pakistan akan sangat menentang setiap langkah untuk memberikan status pengamat OKI kepada India.
“India bukan anggota OKI dan tidak memiliki status pengamat, mereka juga menentang anggota pendiri OKI, lalu bagaimana Anda dapat mengundang menteri luar negerinya dalam pertemuan blok Islam,” tandas Qureshi.[IZ]