NEW YORK, (Panjimas.com) — Perwakilan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, mengungkapkan bahwa dia menyaksikan langsung kesulitan para pengungsi Rohingya yang tinggal di Cox’s Bazar, Bangladesh.
Burgener menginformasikan keadaan terakhir pengungsi Rohingya di Myanmar dan Arakan kepada Dewan Keamanan PBB.
Burgener menekankan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh tentara Myanmar telah memaksa ratusan ribu warga Muslim Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh dan hingga kini sudah berlangsung selama 18 bulan.
Burgener menekankan perlu adanya pembukaan akses kepada para korban yang mengalami kekerasan agar dapat menyelesaikan masalah di Rakhine.
”Saya menyaksikan secara langsung bahwa para pengungsi hampir kehilangan harapannya di (kamp pengungsi) Cox’s Bazar hidup dalam kondisi yang sangat sulit,” tutur Burgener, dikutip dari AA.
Burgener menyatakan dirinya khawatir akan konflik yang terjadi antara tentara Myanmar dan masyarakat Muslim Rohingya dapat menghalangi proses pemulangan para pengungsi secara aman dan terhormat.
Burgener juga melaporkan pasukan Myanmar melanggar gencatan senjata di provinsi Kachin dan Shan, selain itu pihak Myanmar menutup akses ke warga sipil di wilayah tersebut.
Sementara itu, Burgener meminta kepada semua pihak untuk menjaga proses perdamaian.[IZ]