JAKARTA, (Panjimas.com) — Pemerintah Indonesia menyatakan proses pembelian pesawat jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia bakal mundur dari waktu yang telah ditargetkan.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, M Wahid Supriyadi mengaku ada permasalahan teknis dalam proses pembelian pesawat tersebut.
Namun, dia memastikan perjanjian tersebut akan tetap berjalan.
“Memang tidak mudah karena itu kita perlu ada persetujuan barang apa yang kita countertrade. ini memang teknis, ada juga dari Menkeu. Bukan jadwal ulang, tapi mundur saja,” ujar M Wahid, dikutip dari Anadolu.
Mengenai target datangnya dua unit Sukhoi pada Oktober 2019, Wahid tidak bisa memastikan.
Sejak tahun 2017 lalu, Indonesia sepakat membeli 11 unit Sukhoi SU-35 senilai USD 1,14 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16 triliun.
Dengan pembelian ini, Indonesia mewajibkan Rusia membeli produk-produk dari Indonesia senilai USD 570 juta atau sekitar Rp 8 triliun.
Selain itu, Rusia juga akan membangun fasilitas Maintenance, Repair, and Operating Supplies (MRO) di Indonesia senilai 35 persen dari transaksi.
BUMN Rusia, Rostec dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama tersebut saat Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita berkunjung ke Moskow, Agustus 2017.
Rencananya dua pesawat Sukhoi tersebut akan tiba di Indonesia pada tahun ini.[IZ]