JEDDAH, (Panjimas.com) — Pakistan menyerukan kepada Organisasi Kerjasama Islam (OKI) turut mengambil peran dalam mengatasi ketegangan antara negaranya dengan India setelah peristiwa serangan yang terjadi pada 14 Februari lalu di Jammu Kashmir.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan dalam konferensi pers di Islamabad bahwa Pakistan telah mengajukan permohonan kepada OKI untuk menengahi konflik antara Pakistan dan India soal masalah di Kashmir.
Menlu Qureshi mengungkapkan Grup Kontak Kashmir di OKI memutuskan akan mengadakan pertemuan hari ini di Jeddah atas permintaan Pakistan.
“Pertemuan itu akan berfokus pada tindakan pemerintah India setelah serangan terhadap pasukan keamanan India di bagian Kashmir yang diduduki India,” ungkap pernyataan OKI.
Pertemuan itu bertepatan sebelum pertemuan KTT OKI di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab pada 1-2 Maret.
Ketegangan antara Pakistan dan India kembali meningkat setelah terjadi peristiwa serangan di Kashmir pada 14 Februari lalu.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Juga di area gletser Siachen di Kashmir Utara, tentara India dan Pakistan telah bertempur sesekali sejak tahun 1984. Kemudian, gencatan senjata mulai berlaku pada tahun 2003.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China.[IZ]