JAKARTA (Panjimas.com) – Institut Soekarno Hatta (ISH) menggelar diskusi publik dengan mengusung tema, “Membedah Isu-isu Strategis pada Debat Capres/Cawapres Demi Kemajuan Bangsa” di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/2) siang.
Dalam sambutannya, Direktur Institut Soekarno Hatta, M Hatta Taliwang menjelaskan sedikitnya ada tiga tujuan dari diselenggarakannya acara diskusi tersebut.
“(Pertama) kita mencoba mendewasakan diri kita dengan debat, diskusi dengan cara-cara yang sehat,” kata Hatta Taliwang.
Menurut Hatta, nuansa Pilpres tegang dan bahkan kalimat-kalimat yang tidak pantas keluar dari masing-masing dan ini dikhawatirkan menimbulkan keretakan di tubuh bangsa. Karenanya, sebagai bangsa, kami mencoba merasionalkan yang emosional itu.
“Jadi, intinya bagaimana perdebatan yang kita saksikan dua kali di panggung itu yang penuh dengan suasana emosional kita coba bahas lebih rasional supaya kita mendapat optimal dari acara Pilpres ini,” tutur Hatta.
Tujuan kedua, lanjut Taliwang, guna menemukan aspirasi yang seharusnya dibahas pada debat capres/cawapres.
“(Ketiga) tanggapan dari masing-masing pihak, baik 01 atau 02 dari dua kali perdebatan itu bagaimana? materinya, substansinya, menggugah, atau tidak pada porsinya, atau bukan hal-hal strategis, atau ada hal yang lebih penting yang diperdebatkan?” jelas Taliwang.
Untuk diketahui, tidak kurang dari 150 orang hadir dalam diskusi terbuka yang diselenggarakan Institut Soekarno Hatta di Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/2) siang.
Hadir juga sejumlah narasumber di antaranya Prof Din Syamsuddin, DR Arief Budimanta, DR Ichsanuddin Noorsy, DR Syahganda Nainggolan, Ir Sayuti Asyathri, dan Haris Rusly Moti. [DP]