Jakarta (Panjimas.com) — Hari ini, Rabu (27/2/2019, Islamic Book Fair (IBF) 2019 resmi dibuka. Pameran buku yang berlangsung mulai tanggal 27 Feb – 3 Maret 2019 ini diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), dengan mengusung tema “Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi”.
Tema ini dipilih karena di era informasi yang begitu melimpah, dibutuhkan kecerdasaan literasi untuk memilah manainformasi yang mencerahkan mana yang sekedar sampah. Dan perhelatan IBF 2019 diharapkan akan mampu menjadi pemantik bagi lahirnya calon pemimpin umat Islam Indonesia dimasa depan.
Islamic Book Fair (IBF) 2019 dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Drs Syafruddin, yang juga wakil ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Koordinator acara, Abdul Hakim menjelaskan, sejumlah tokoh akan hadir mengisi acara Islamic Book Fair 2019. Mereka antara lain Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Asma Nadia, Salim A Fillah, Prof Dr Nasaruddin Umar, Ustaz Dr Oni Sahroni, MA, Fahd Pahdepie, Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Syarif Baraja, dan masih banyak lagi yang lainnya, baik pejabat pemerintah maupun pihak swasta.
Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2019 akan memberikan penghargaan kepada penulis buku Islam legendaris. “Yang dimaksud dengan penulis buku Islam Legendaris itu yakni yang karya-karyanya mampu bertahan sekian tahun dan dicetak berulang kali selama beberapa dasawarsa,” kata ketua Panitia Pelaksana Islamic Book Fair (IBF) 2019, Anis Baswedan, Selasa (29/1) di Kantor Ikapi DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta.
Penghargaan untuk penulis buku Islam legendaris tersebut, kata Anis, akan diberikan dalam kategori Lifetime Achievement Islamic Book Award. Penyerahan penghargaan akan diberikan pada pembukaan Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 27 Febuari 2019. Acara IBF 2019 diselenggarakan dari 27 Februari hingga 3 Maret 2019.
Anis menjelaskan, ada banyak kategori yang akan diberikan dalam acara pembukaan Islamic Book Fair (IBF) 2019. Di antaranya buku Islam kategori fiksi dewasa; buku Islam kategori nonfiksi dewasa; buku Islam kategori fiksi anak; buku Islam kategori nonfiksi anak; buku Islam kategori terjemahan terbaik; buku Islam kategori sampul terbaik; buku Islam kategori ilustrasi terbaik; dan kategori lifetime achievement; serta tokoh perbukuan Islam.
Lebih lanjut Anis mengatakan, kategori lifetime achievement ini merupakan kategori terbaru dalam acara Islamic Book Award tahun 2019. “Sebelumnya tidak ada kategori ini. Namun, untuk tahun 2019 kami tambahkan, sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang sudah berkontribusi besar dalam memajukan dan mencerdaskan masyarakat melalui buku,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus menggodok tokoh-tokoh dan penulis Muslim atas karya-karyanya yang selama ini punya kontribusi optimal. “Dan penulis legendaris Muslim di Indonesia sangat banyak, tersebar dari Aceh hingga Papua,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kategori tokoh perbukuan Islam, tahun 2019 ini panitia IBF juga akan memberikan pada salah seorang tokoh dan penulis terbaik di Indonesia. “Berbeda dengan kategori Lifetime Achievement, untuk tokoh perbukuan ini adalah mereka yang punya konsistensi berkiprah dalam memajukan dunia literasi,” tuturnya.
Ketua Ikapi DKI, Hikmat Kurnia mengatakan, kategori tokoh perbukuan ini diberikan sebagai wujud dari apresiasi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta kepada penulis Islam terbaik. Hikmat menambahkan, pihaknya sudah memberikan penghargaan untuk tokoh perbukuan islam ini sejak tahun 2005 silam. Adapun tokoh perbukuan Islam tahun 2014 adalah KH Didin Hafidhuddin; tahun 2015 Ustaz Yusuf Mansur; tahun 2016 Prof Dr Nasaruddin Umar; dan tahun 2017 diraih oleh Ustaz Bachtiar Nasir.
“Adapun tokoh perbukuan Islam tahun 2018 lalu diraih oleh Dr Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB),” paparnya.
Peserta Islamic Book Fair 2019, kata Koordinator kepesertaan, Khaerudin, berjumlah 329 stan, baik dari peserta penerbit, maupun multiproduk. Bentuk-bentuk kegiatan IBF, selain pameran dan penjualan produk-produk penerbit buku Islam dalam dan luar negeri, juga produk penunjang dan aksesoris Islami, lembaga pendidikan Islam, lembaga keuangan, lembaga amil zakat, lembaga sosial dan produk halal.
Rangkaian acara lainnya disi dengan bedah buku, kontak bisnis, jumpa tokoh nasional dan internasional, seminar, talkshow, lomba-lomba, dan acara lainnya yang dikemas dengan pendekatan edutainment. (des)