JAKARTA, (Panjimas.com) – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, perdebatan capres di Pilpres 2019 kurang bermutu.
“Perdebatan yang saya baca, yang saya dengar pada siaran ulang sebelumnya, pada hakikatnya kurang diletakkan pada visi kebangsaan,” kata Din Syamsuddin di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2) siang.
Menurut Din, sudah selayaknya pemimpin yang akan tampil di bangsa ini haruslah berorientasi pada cita-cita nasional, kepada cita-cita kebangsaan yang sudah diletakkan oleh para pendiri bangsa ini.
“Tidak perlu visi baru, kecuali visi strategis sesuai kontekstualisasi dari visi kebangsaan yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa itu,” terang Din.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu menilai masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia ialah adanya defiasi, distorsi, dan disorientasi kehidupan nasional dari cita-cita nasional.
“Kalau pakai bahasa Indonesia, terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Ini realita dan ini berbahaya,” tegas Din Syamsuddin.
Karenanya, Din mengharapkan capres dan cawapres berupaya untuk istiqomah bercita-cita nasional. “Capres/cawapres manapun perlu menampilkan komitmennya untuk merevitalisasi dan mengaktualisasi cita cita itu.” pungkas Syamsuddin.
Seperti diketahui, tidak kurang dari 150 orang hadir dalam diskusi terbuka yang diselenggarakan Institut Soekarno Hatta di Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/2) siang.
Acara yang dimoderatori oleh M Hatta Taliwang itu juga dihadiri sejumlah narasumber di antaranya DR Arief Budimanta, DR Ichsanuddin Noorsy, DR Syahganda Nainggolan, Ir Sayuti Asyathri, dan Haris Rusly Moti. [DP]