ABHA, (Panjimas.com) — Konsulat Jenderal Repubik Indonesia (KJRI) Jeddah berupaya menyebarkan citra positif tentang Indonesia di Arab Saudi. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melakukan wawancara dengan berbagai harian terkemuka di Arab Saudi.
Hal terkini, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, bersama tim dari KJRI Jeddah mengunjungi harian nasional berbahasa Arab Al Watan. Dalam kunjungan yang berlangsung pada Kamis, 21 Februari 2019, Konjen RI Jeddah melakukan wawancara dengan harian tersebut di kantor pusatnya di Abha.
Dalam sesi wawancara, Konjen Hery mengaku terkesan dengan harian Al Waltan yang kerap memberitakan berita-berita faktual dan positif tentang Indonesia.
Di sela-sela wawancara, Konjen Hery juga menyampaikan, terdapat ribuan WNI yang menetap dan bekerja di kota berhawa sejuk tersebut yang berjarak sekitar 760 kilometer dari KJRI Jeddah.
Kehadiran WNI di Abha semakin bertambah dengan kedatangan pertama kali sebanyak 28 mahasiswa asal Indonesia yang diterima di King Khaled University di Abha atas beasiswa dari Pemerintah Arab Saudi.
“Kami sedang menunggu persetujuan untuk bertemu dengan Presiden King Khaled University guna membahas tambahan kuota calon mahasiswa dari Indonesia. Tidak hanya jurusan agama, tapi juga ilmu umum lainnya, seperti humaniora, ekonomi syariah dan hubungan internasional,” pungkas Konjen Hery kepada Talal Ateq Jad’ani, Wakil Pemimpin Redaksi, didampingi Obaid Al Dosari, Asisten Pemimpin Redaksi Al Watan, dan wartawan senior lainnya.
Menurut Konjen Hery, jalinan hubungan RI-Arab Saudi bukan saja dibangun oleh antar pemerintah, melainkan oleh kalangan pemuda dari kedua negara tersebut, termasuk mahasiswa.
Upaya lainnya untuk menyebarkan informasi positif yang lebih luas tentang Indonesia, KJRI Jeddah menyelenggaran program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk warga Saudi yang dari tahun ke tahun kian diminati.
“Tahun ini jumlah pendaftar mencapai lebih dari 260 orang, dan diterima 60 orang,” ujar Konjen Hery.
Selain itu, KJRI Jeddah juga menggelar program familiarization trip (famtrip) untuk kalangan media dan influencer, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah dan Maskapai Penerbangan Nasional Garuda.
Dalam kaitan ini, Konjen juga mengajak Al Watan untuk turut menyiarkan berbagai program pendidikan, kebudayaan dan bahasa yang ditawarkan Pemerintah RI, seperti pertukaran pelajar dan program Darmasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salah satu pilar Saudi Vision 2030, imbuh Konjen, adalah menjadikan Saudi sebagai pusat masyarakat Muslim dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Arab Saudi mau tidak mau akan melihat Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan juga negara anggota ASEAN yang bermarkas di Jakarta.
Di bidang perdagangan nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan warga Indonesia ke Arab Saudi, di antaranya jemaah umrah dan haji yang tahun lalu mencapai sekitar 1,4 juta orang.[IZ]