SEMARANG (Panjimas.com) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I pada tanggal 21-24 Februari di Semarang.
Ketua KAMMI Irfan Ahmad Fauzi mengatakan, Rapimnas ini bertujuan untuk merumuskan rencana strategis KAMMI dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi di Indonesia.
“Selain sebagai ajang evaluasi untuk menuju Muktamar KAMMI di bulan Desember nanti, kami juga membahas masalah kebangsaan yang terjadi selama ini, terutama Pemilu yang tidak lama lagi,” kata Irfan dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/02).
Perhelatan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden telah menguras energi bangsa dan melibatkan rakyat secara massif. Namun, masih banyaknya masalah-masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu menjadi perhatian KAMMI.
Karenanya, Irfan menyebut, pihaknya telah mengeluarkan enam point strategis dalam menghadapi pesta demokrasi di bulan April. Berikut enam poin stretegis KAMMI yang dirumuskan dalam acara Rapimnas I Semarang yang diberi judul “Mengawal Demokrasi Indonesia”.
KAMMI berharap sikap netralitas penyelenggara pemilu. KPU dan bawaslu harus bersikap netral, dari tingkat pusat sampai ke PPK dan TapS. KPU dan Bawaslu harus hadir sebagai penjaga marwah demokrasi dengan menghadirkan netralitasnya.
Begitu juga netralitas ASN dan aparat keamanan. “Kami menyaksikan pelibatan ASN dan Aparat keamanan politik praktis untuk mendukung salah satu calon. Siapapun itu mari kita jaga demokrasi kita, kami mendesak aparat keamanan untuk netral dalam perhelatan demokrasi ini. Aparat keamanan harus berdiri tegap untuk mengawal demokrasi supaya berkualitas dan tidak ada kecurangan.”
“Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dan berpartisipasi dalam proses demokrasi dan menunaikan hak pilihnya demi terpilihnya pemimpin yang berkualitas.
KAMMI juga mengajak kepada anak muda mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengawasi pelaksanaan pilpres dan pileg. Jangan sampai kecurangan terjadi karena rakyat lalai dalam pengawasan
Selanjutnya, KAMMI menginstruksikan agar seluruh kantor Pengurus Wilayah dan Penguru Daerah KAMMI untuk dijadikan sebagai Posko Pemantau Pemilu. Seluruh kader KAMMI untuk aktif sebagai pemantau pemilu dan melaporkan setiap kecurangan pemilu kepada pihak terkait supaya bisa ditindak.
KAMMI mendesak pasangan capres cawapres dan seluruh tim suksesnya untuk menghadirkan gagasan berbobot dan solutif untuk persoalan bangsa. [DP]