MOROTAI (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Morotai telah melakukan pertemuan dengan Tokoh Masyarakat setempat untuk melakukan pembahasan terkait Karnaval Merah Putih yang di duga di susupi misi agama, Jumat 22 Februari 2019 lalu, pukul 21.00 WIT.
Seperti dilaporkan Abdul Khalil Husain dari media online Koridorzine.com, Yayasan Barokah Surya Nusantara (YBSN) bekerja sama dengan BNNK dan Dikbud Morotai menggelar karnaval Merah Putih (KMP) dengan melibat 500 siswa dari SD, SMP dan SMA yang berlangsung di Pantai Armydoc Nepebets, Kamis 21 Februari 2019 sore.
Rupanya kegiatan karnaval tersebut disusupi oleh kegiatan Kristenisasi. Tercatat sebanyak 500 siswa SMA Negeri 1, SMK Pelayaran, SMPN 1, MIS Gotalamo Aliyah dan SD se-Kota Daruba Morotai yang ikut kegiatan yang dikemas dalam sosialisasi anti narkoba dan seks bebas dengan itu diarahkan menghadap ke laut dan diduga dibaptis.
Seperti diberitakan media lokal, KMP ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan YBSN. Tujuannya memberikan edukasi kepada generasi muda, terutama siswa-siswi bahwa betapa berharganya masa depan mereka, sehingga tidak mudah terlibat pada hal-hal negatif atau pergaulan bebas.
Karnaval ini mengambil start di pusat kota Daruba, dengan berjalan kaki dan membentang bendera merah putih diatas kepala sepanjang 50 meter serta membawa pamflet bertuliskan “jiwa ragamu kau korbankan untuk melawan penjajah, jiwa ragaku ku korbankan untuk negara”.
‘Kami Indonesia, narkoba musuh kami, perangi narkoba hingga titik dara penghabisan, stop narkoba selamatkan generasi bangsa”. Tujuannya mengkampanyekan menolak dan seluruh bentuk kejahatan yang merusak diri dan masa depan generasi muda Indonesia.
Ratusan barisan siswa-siswi itu jalan bersama ketua PKK Pulau Morotai, Sherly Tjoanda, dari arah selatan pantai Armydoc menuju pelabuhan Armydoc sebagai titik kumpul pembukaan acara Karnaval.
Istri Bupati Ikut Serta
Istri Bupati Morotai ikut bergabung dengan panitia sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya mengatakan, masa depan Morotai dan masa depan bangsa Indonesia, untuk itu selalu memproteksi diri dari hal-hal negatif, terutama narkotika dan sejenisnya yang merusak masa depan generasi muda. “Narkoba? No. Prestasi? Yes,” teriak siswa memecahkan suasana.
Ibu PAUD Morotai ini menegaskan, bukan kalian masih muda terus dilarang serta besar di bolehkan, tetapi narkoba tetap dilarang dan tidak di halalkan baik oleh agama dan negara.
Sementara Ketua panitia pelaksana Karnaval Merah Putih Grace dari Yayasan Barokah Surya Nusantara Jakarta melaporkan, ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan diseluruh Indonesia. “Hari ini adalah Sosialisasi Anti Narkoba yang di kemas dalam Festival Merah Putih,” ujarnya.
Menurutnya, acara ini memberikan edukasi kepada generasi muda maupun siswa-siswi, karena saat ini tingkat pernikahan dini sangat tinggi, anak sekolah rata-rata merokok. “Ini kita baru edukasi,” katanya.
Dikatakan, terlaksananya Karnaval Merah Putih ini atas Kerja sama Yayasan Barokah Nusantara, Jakarta, BNNK Morotai, Dikbud, dan TNI AU Morotai. “Kami berharap setelah kegiatan ini Pemkab Morotai melanjutkan apa yg sudah kami lakukan hari ini, karena ini sangat bermanfaat bagi generasi kita kedepan,” harapnya. (des/lil)