Jakarta (Panjimas.com) – Jelang Pilpres 2019, seorang penumpang pesawat China Airlines ditangkap saat turun di Bandara Udara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/2) malam, karena membawa ratusan amunisi senjata api berbagai jenis.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan pelaku berinisial SP (36) warga Bukit Pakis Utara, Surabaya.
“Pelaku menumpang pesawat China Airlines CI-751 dari negara Taiwan, transit di Singapura, sebelum kemudian mendarat di Bandara Internasional Juanda, pukul 23.00 WIB,” kata Barung seperti dikutip Antara, Minggu (24/2).
Penangkapan itu berawal ketika petugas bandara mencurigai barang bawaan SP saat melewati deteksi Sinar X di Bandara Juanda. “Kemudian dilakukan pemeriksaan secara manual dengan membongkar barang-barang di dalam koper yang dibawanya,” ucap Barung.
Petugas menemukan lima bungkus mencurigakan berbalut isolasi warna putih yang ditempatkan di antara tumpukan baju di dalam koper.
Menurut Barung, lima bungkus berbalut isolasi warna putih itu setelah dibongkar berisi total 400 butir peluru berbagai jenis. Selain itu, juga ada beberapa bagian senjata api.
Dalam penerbangan itu, SP tidak sendirian bersama tiga anggota keluarganya, masing-masing berinisial SoP, TV, dan SIP, semuanya terdata sebagai warga negara Indonesia.
“Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat,” ujar Barung.
Kepada polisi, SP sempat menunjukkan kartu anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nomor 1177/13/B/2017 atas namanya sendiri. “Kami menduga ratusan amunisi proyektil dan beberapa bagian senjata api itu dibawanya masuk ke Indonesia secara ilegal,” katanya. (des)