YERUSALEM, (Panjimas.com) — Pasukan zionis Israel menangkap Kepala Dewan Wakaf (Waqf), Syeikh Abdul Azim Salhab pada Ahad (24/02). Al Waqf merupakan otoritas yang dibentuk Yordania dan bertugas mengawasi situs-situs suci umat Muslim dan Kristen di Yerusalem.
Menurut para pejabat Al Waqf, Syeikh Salhab ditangkap di rumahnya di Yerusalem. Mereka mengatakan penangkapan terhadap Syeikh Abdul Aziim Salhab cukup janggal.
“Dia adalah tokoh paling senior Yordania di wilayah (Palestina). Dua puluh tahun lalu (jika) polisi ingin menginterogasi Mufti, mereka akan memanggil dan mengundangnya, tapi datang ke rumah seseorang yang telah berusia 75 tahun seperti itu pada jam 5 pagi tidak dapat diterima,” ujar seorang pejabat Al Waqf, dikutip dari Al Jazeera News Channel.
Menteri Al Waqf dan Urusan Islam Yordania, Abdulnasser Abu al-Bassal mengecam penangkapan Syeikh Salhab. Ia menuding Israel “bermain api di tengah situasi yang sulit”.
Abdulnasser Abu al-Bassal menyerukan agar Israel segera membebaskan mereka yang ditahan.
Selain Syeikh Abdul Azim Salhab, sebanyak 13 warga Palestina lainnya turut ditangkap dalam operasi yang dilakukan pasukan Israel di Yerusalem dan Tepi Barat. Belum ada keterangan resmi dari Israel perihal alasan penangkapan tersebut.
Operasi pasukan Israel di Yerusalem dan Tepi Barat terjadi setelah warga Palestina melaksanakan shalat di dekat area gerbang Al-Rahma yang terletak di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat lalu. Itu merupakan yang pertama dalam 16 tahun terakhir.
Area di dekat Al-Rahma merupakan lorong gerbang dan tangga menuju aula yang telah ditutup otoritas Israel selama bertahun-tahun. Pada Jumat lalu, Al Waqf mengumumkan pembukaan kembali Masjid Bab Al Rahma.
Syeikh Abdul Azim Salhab membuka pintu aula dan warga Palestina menunaikan shalat Jumat di sana. Kepolisian Israel menuding Al Waqf berusaha mengubah status quo di situs sensitif. Pekan lalu, otoritas Israel menutup gerbang Al-Rahma, mencegah ratusan jamaah Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa.[IZ]