STOCKHOLM, (Panjimas.com) — Sekelompok aktivis Swedia mendesak agar diboikotnya “Eurovision Song Contest 2019 dan mendorong relokasi penyelenggaraan acara dari Israel ke negara lain, Rabu (20/02).
Sementara persiapan untuk kontes musik, yang akan digelar pada Mei di Tel Aviv, terus berlanjut, Asosiasi Solidaritas Palestina Swedia, yang didirikan oleh para aktivis dan akademisi Swedia, berkumpul di depan media nasional SVT di Stockholm, untuk menegaskan bahwa Swedia tidak berpartisipasi dalam kompetisi itu.
Kelompok itu menegaskan PBB mengutuk keras pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
“Palestina hidup di bawah pendudukan tentara Israel, beberapa kilometer di depan tempat festival itu akan diadakan. Swedia seharusnya tidak berkontribusi pada situasi yang memilukan ini,” ujar Michael Ljung, seorang aktivis, dikutip dari Anadolu.
Para aktivis mengumpulkan tanda tangan dan membagikan brosur.
Kontes Lagu Eurovision adalah acara televisi tahunan populer yang dimulai pada 1956. Acara tahun ini akan diadakan di Israel setelah memenangkan kontes 2018 di Portugal.
Dua semifinal akan berlangsung pada 14 dan 16 Mei, sementara final akan diadakan pada 18 Mei. Empat puluh dua negara akan ambil bagian dalam kontes.[IZ]