TRIPOLI, (Panjimas.com) — Pemerintahan yang berbasis di Tripoli telah membebaskan mantan pejabat negara, Abu Zaid Dorda, setelah dipenjara selama delapan tahun lamanya.
Abu Zaid Dorda menjabat sebagai Kepala Dinas Keamanan Eksternal selama rezim mendiang Muammar Qaddafi.
“Tujuan pembebasan itu adalah untuk menunjukkan pentingnya rekonsiliasi nasional di antara rakyat Libya,” pungkas seorang pejabat keamanan lokal.
Menurutnya, Abu Zaid Dorda meninggalkan Tripoli pada Ahad dan bertolak ke negara tetangga, Tunisia, dengan menumpang pesawat Libya.
Pejabat era Muammar Qaddafi lainnya mengonfirmasi bahwa Abu Zaid Dorda telah tiba di Tunisia.
“Dia akan tinggal di Tunisia untuk sementara waktu,” ujar pejabat itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dikutip dari AA.
Abu Zaid Dorda, lahir pada 1944, Ia merupakan salah satu tokoh terkemuka selama kepemimpinan Muammar Qaddafi.
Dorda sempat menjabat sebagai perdana menteri pada peirode 1990-1994 dan sebagai representatif Libya untuk PBB.
Abu Zaid Dorda ditangkap pada 11 September 2011 oleh pasukan anti Qaddafi dan ditahan di penjara hingga akhirnya dibebaskan pada Sabtu (16/02) lalu.
Libya dilanda gejolak sosial-politik-militer sejak tahun 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah berakhir dengan penggulingan dan pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafi.
Setelah penggulingan Gaddafi, perpecahan politik di Libya menghasilkan 3 kekuatan rival dalam pemerintahan – yang salah satunya berbasis di kota Tobruk, Libya Timur – dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing.
Negara kaya minyak di Afrika Utara itu kini tetap bergolak, dengan perpecahan politik negara tersebut yang menghasilkan setidaknya tiga kursi pemerintahan yang berbeda dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing, termasuk satu di Tobruk dan satu lagi di Tripoli, serta sejumlah besar kelompok milisi bersenjata.[IZ]