SOCHI, (Panjimas.com) — Para pemimpin Turki, Iran, dan Rusia pada Kamis (14/02) menyatakan sikap perlawanan mereka terhadap “agenda separatis” di Suriah.
“Para presiden menyatakan tekad mereka untuk menentang agenda separatis yang bertujuan merongrong kedaulatan dan integritas teritorial Suriah serta keamanan nasional negara-negara tetangga,” tulis pernyataan yang dikeluarkan usai pertemuan trilateral mengenai Suriah.
Recep Tayyip Erdogan, Hassan Rouhani, dan Vladimir Putin menggelar pertemuan di sebuah resort di Laut Hitam, di Kota Sochi, untuk keempat kalinya untuk membahas situasi di Suriah.
Ketiga pemimpin mendiskusikan situasi di Timur Laut Suriah dan sepakat untuk mengoordinasikan aktivitas mereka untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan stabilitas di Suriah.
“Para presiden menegaskan komitmen kuat dan berkelanjutan mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan integritas teritorial Suriah serta tujuan dan prinsip Piagam PBB,” tulis pernyataan itu, dikutip dari AA.
Mengenai keputusan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari Suriah, mereka memandang langkah itu akan memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan itu.
Pada Desember, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menarik semua 2.000 tentara AS dari Suriah, hingga menuai kritik dari banyak sekutu dan penasihat keamanan, termasuk Kabinetnya sendiri.
Sejak itu, Erdogan menegaskan negaranya siap untuk mengambil peran kontraterorisme di Suriah, setelah tentara AS menarik diri.
Ketiga presiden juga bertekad melanjutkan kerja sama untuk memberangus kelompok milisi, termasuk Islamic State dan Front Al-Nusra.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa solusi militer bukan solusi yang tepat bagi konflik Suriah, melainkan proses politik yang dipimpin dan dimiliki oleh warga Suriah.
“Para presiden ingin memfasilitasi peluncuran Komite Konstitusi sesegera mungkin,” tulis pernyataan tersebut.
Mereka menyerukan pada komunitas internasional, khususnya PBB, untuk menyediakan bantuan kemanusiaan tambahan dan memulihkan aset infrastruktur kemanusiaan, termasuk fasilitas air dan listrik, sekolah, dan rumah sakit.
Para pemimpin juga merencanakan untuk mengadakan pertemuan trilateral berikutnya di Turki atas undangan Erdogan.[IZ]