MANILA, (Panjimas.com) — Biro Imigrasi (BI) Filipina kembali menangkap seorang pelajar asal China yang melemparkan segelas taho atau desert kedelai yang dibawanya ke petugas polisi setelah ia dilarang memasuki stasiun Metro Rail Transit 3 (MRT-3) di Kota Mandaluyong pada 9 Februari lalu.
Jiale Zhang, 23 tahun, baru saja bebas dari tuntutan jaksa setelah memberikan jaminan P12.000 untuk kasus penyerangan, namun dia langsung ditahan oleh otoritas imigrasi setelahnya, dilansir dari Philstar, Kamis (14/02).
Zhang ditahan di fasilitas imigrasi di Camp Bagong Diwa di Kota Taguig karena melanggar undang-undang imigrasi negara.
Juru bicara BI, Dana Krizia Sandoval mengatakan Zhang ditangkap atas perintah Komisaris Imigrasi Jaime Morente.
“Zhang dianggap sebagai orang asing yang tidak diinginkan karena dianggap berisiko bagi kepentingan publik. Insiden itu menunjukkan rasa tidak hormatnya kepada negara,” pungkas Sandoval, dikutip dari AA.
Dia mengatakan Zhang akan dideportasi dan masuk daftar hitam untuk mencegahnya kembali ke Filipina.
Zhang diadili pengadilan Mandaluyong karena diadukan anggota polisi William Cristobal.
Zhang memasuki stasiun Boni MRT-3 sekitar pukul 8.30 pagi pada Sabtu lalu sambil membawa segelas taho.
Cristobal menyuruh Zhang untuk mengkonsumsi makanan tersebut terlebih dahulu sebelum dia bisa memasuki stasiun kereta, tetapi Zhang menolak dan melemparkan taho ke polisi.
Otoritas MRT melarang penumpang membawa minuman botol dan cairan lain sebagai langkah preventif keamanan setelah pemboman baru-baru ini di Mindanao.[IZ]