YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Sudah sejak 12 tahun silam Palestina mengalami blokade oleh militer Israel. Kehidupan yang keras dan sulit itu kini menjalar menjadi krisis kemanusiaan di Palestina.
Dalam rangka mengajak masyarakat Indonesia utamanya Yogyakarta peduli akan keadaan Palestina yang hingga kini mengalami kiris kemanusiaan, Senin malam (11/2) MRI-ACT DIY mengadakan road show bersama Muhammad Husein Gaza. Bertajuk ‘Humanity Care For Palestina’ road show digelar dibeberapa masjid di Jogja seperti di Masjid Saliman Suciati, Masjid Al Aman, Rumah Warna, Teras Dakwah dan lain sebagainya.
Dalam penjelasannya Muhammad Husein mengatakan kondisi Palestina yang kini semakin memburuk, “Bagaimana tidak memprihatinkan, sungai utama yang mengalir ke Gaza dari danau Tiberias alirannya di tutup dan diganti limbah-limbah pabrik milik Israel, jadi sekarang hampir semua mata air di Gaza tercemar” pungkasnya.
“Selain itu, pasokan listrik dibatasi hanya dua jam per hari oleh Israel, selebihnya masyarakat di Gaza terpaksa menggunakan lilin untuk penerangan, yang paling banyak merasakan dampak pembatasan ini adalah Rumah Sakit karena perawatan untuk orang sakit membutuhkan pasokan listrik 24 jam” lanjutnya.
Dalam biografinya, Muhammad Husein merupakan putra asli Indonesia yang kebetulan sedang menyelesaikan studi S2 nya di Gaza, dan telah berada di Palestina sejak 2011 silam.
Dalam agenda roadshow yang digelar selama tiga hari sejak hari Sabtu (9/2), MRI-ACT DIY bersama Muhammad Husein, para jamaah diajak untuk mendoakan masyarakat Palestina semoga penderitaannya segera diangkat, dan tak lupa untuk menyalurkan donasi kepedulian melalui Aksi Cepat tanggap (ACT) untuk membantu Palestina. Setidaknya selama roadshow di Jogja tersebut telah terkumpul donasi sekitar 400 juta rupiah. [RN]