Surabaya (Panjimas.com) – “Kita ingin semua merasakan hukum itu menjadi panglima, memiliki supremasi dan tidak digunakan untuk memukul lawan dan menolong kawan. Tapi hukum itu betul-betul menghadirkan keadilan bagi rakyat dan juga menghdirkan kesejahteraan bagi masyarakat luas,” ungkap Sandi.
Demikian dikatakan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno saat silaturahim ke Pondok Pesantren Tarbiayatul Qulub Indonesia, Asemrowo, Surabaya, Kamis (7/2/2019) lalu.
Terkait persidangan Ahmad Dhani, Sandi meminta proses hukum berjalan seadil-adilnya. “Hormati prosedur hukum, hormati produk-produk hukum. Namun Prabowo-Sandi ingin menghadirkan hukum yang menegakkan keadilan seadil-adilnya, tanpa tebang pilih. Tidak hanya ke tajam satu, tapi tumpul ke sisi yang lain,” kata Sandiaga Uno
Sandiaga Uno menambahkan pihaknya bersama Prabowo, menginginkan hukum tidak dijadikan alat untuk memukul rival. Sandi juga meminta kepada penegak hukum agar berlaku adil, terhadap kasus Ahmad Dhani yang notabene pendukungnya dan caleg Gerindra. Selain itu, pihaknya juga ingin ada revisi terhadap UU ITE terkait pasal-pasal karet.
“Ada yang ingin kami revisi terkait UU ITE, ranah-ranah abu-abu, pasal-pasal karet itu biar tidak ada interpertasi digunakan ke depan untuk mengkriminilisasi dari peryataan yang sebetulnya pernyataan-pernyataan itu tidak ada ujaran kebencian, melainkan untuk kepentingan politik,” ungkap Sandi.
Tak hanya itu, Sandi mengaku telah memberikan support kepada Dhani dengan memberikan bantuan hukum selama proses pengadilan. “Saya sudah mengunjungi, saya sudah turunkan tim hukum untuk mengkaji UU ITE tersebut dan tentunya kita doakan yang terbaik, kita saling mendoakan,” tandas Sandi. (des)