JAKARTA, (Panjimas.com) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Pengajian Bulanan Muhammadiyah di Auditorium KH. Ahmad Dahlan, gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jum’at (8/2) malam.
Dengan mengusung tema “Beragama yang Mencerahkan”, PP Muhammadiyah menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya KH. Abdullah Gymnastiar dan Prof Amin Abdullah.
Dalam pembukaan acara pengajian bulanan tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa orang yang beragama senantiasa merasa gembira dan tercerahkan.
“Gembira karena Allah bersama mereka, gembira kalau beramal sholeh Allah menjanjikan surga. Karena dengan agama juga orang bisa melihat mana yang batil dan mana yang haq (benar),” kata Abdul Mu’ti.
Sedangkan kekafiran, menurut Mu’ti, dijelaskan dalam al-Qur’an itu kegelapan. Kalau orang itu gelap maka mata dan hatinya pun gelap.
“Maka dijelaskan dalam al-Qur’an pelindung orang-orang kafir itu thoghut. Thoghut itu mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan,” terang Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti menjelaskan, beragama adalah sebuah proses yang dengannya kita bisa melihat sesuatu dengan jelas dan gamblang, mana yang haq dan mana yang bathil, atau bahkan mana orang beriman dan mana yang kafir.
“Pembedanya tentu adalah bagaimana ketaatan mereka kepada agama. Dan al-Quran itu al Furqan yang bisa membedakan mana yang beriman dan mana yang kafir,” pungkas Mu’ti.
Sebelumnya, Abdul Mu’ti mengungkap alasan pemilihan tema “Beragama yang Mencerahkan” di pengajian bulanan kali ini.
Menurut Mu’ti, tema itu memang sengaja disamakan dengan tema Tanwir Muhammadiyah ke-51 yang rencananya akan diselenggarakan pada 15 – 17 Februari di Bengkulu.
“Ini ditetapkan dalam rapat pleno PP Muhammadiyah karena melihat perkembangan yang ada di masyarakat,” tutur Mu’ti. [DP]