SOLO, (Panjimas.com) — Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Asep Saefudin mendesak aparat kepolisian untuk berlaku adil pada semua pihak dalam proses penegakan hukum, saat menanggapi pemeriksaan terhadap Ketua Umum PA 212, Ustadz Slamet Ma’arif pada Kamis (07/02) terkait adanya dugaan pelanggaran kampanye dalam Tabligh Akbar 212 di Bundaran Gladak, Solo, yang digelar pada Ahad (13/01/2019) sebulan silam.
“Kalau pihak kepolisian akan menegakkan hukum, maka harus berdasarkan keadilan, penegakan hukum yang tidak diskriminatif, penegakan hukum pada semua pihak,” ujarnya saat menyampaikan orasi di depan Markas Polres Surakarta, Kamis (07/02) sore.
Menurutnya, Kepolisian harus bersikap netral dan profesional serta tidak diskriminatif dalam menegakkan hukum.
“Pihak Kepolisian harus netral, harus menjaga kondusifitas, harus menegakkan hukum, berkerja secara ikhlas, profesional, secara terpercaya, sebagaimana jargon kepolisian”, tandas Ustadz Asep Saefudin.
Ia mengaku prihatin dengan adanya indikasi dimana ada beberapa pihak yang bertindak tidak proporsional dan seringkali menjadi bagian kepentingan dari calon tertentu.
“Di negeri kita, aparat penegak hukum seringkali bertindak diskriminatif dalam penegakan hukum. Bawaslu yang digaji oleh rakyat, seharusnya dalam mengawal proses pemilu, harus berkerja secara proporsional dan profesional, tetapi malah seringkali bawaslu dalam bekerja terindikasi bagian dari pada rezim yang sedang berkuasa,” tukas Ustadz Asep.
Ketua Umum GNP Ulama, Ustadz Yusuf Martak dan mantan Ketua MPR RI Amien Rais tampak turut mendampingi Ustadz Slamet Ma’arif. Rombongan tiba sekitar pukul 10.00 WIB.
Selain itu sejumlah tokoh lain seperti Ustadz Haikal Hasan, Ustadz Bernad Abdul Jabar, pengacara Mahendradata, Ketua DSKS Ustadz Muinidinillah, dan tokoh Jawara Betawi Damin Sada turut serta menemani Ustadz Slamet Ma’arif.
Sementara itu, di luar Mapolres Surakarta, ratusan umat Islam dari berbagai elemen organisasi tampak menyuarakan aspirasinya untuk menuntut keadilan. Selain itu ratusan massa juga mendesak agar penyidik kepolisian bertindak netral.[IZ]