DUBAI (Panjimas.com) – Gereja Katolik pada hari Selasa 5/2 mengakui bahwa mereka telah membubarkan sidang para suster (biarawati) di Prancis, karena para suster itu malah digunakan sebagai budak seks oleh para pastur atau pendeta.
Hal ini diakui oleh Paus Fransiskus saat berbicara di Timur Tengah, pekan ini. Untuk pertama kalinya Paus Fransiskus mengakui bahwa Gereja memiliki masalah besar akibat pelecehan-pelecehan terhadap biarawati.
“Paus Benediktus (Paus sebelumnya) memiliki keberanian untuk membubarkan sebuah kongregasi wanita dalam level tertentu, karena kongregasi ini dijadikan perbudakan wanita. Bahkan sampai terjadi perbudakan seksual,” kata Paus Fransiskus kepada wartawan seperti diberitakan Vice News.
Menurutnya, Paus Benediktus kemudian membubarkan Komuni St Jean di Prancis pada tahun 2005. Hal ini telah dikonfirmasi juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti.
Paus ditanyai tentang masalah perbudakan seksual tersebut setelah sebuah artikel majalah Vatikan yang diterbitkan pekan lalu merinci laporan pelecehan seksual oleh para pastur/pendeta. Akibat pelecehan seksual tersebut mengakibatkan para biarawati melakukan aborsi atau melahirkan anak-anak yang menjadi anak para pastur tersebut.
Kantor Berita Associated Press tahun lalu telah menerbitkan penyelidikan tentang masalah biarawati yang dijadikan budak seksual ini di seluruh dunia. Pada saat itu, Vatikan menolak berkomentar atau mengatakan apapun terkait hal ini.
Kemudian Paus yang sekarang, yakni Fransiskus mengatakan bahwa Gereja sadar akan masalah itu, tetapi masalah itu tetap menjadi permasalahan diantara jemaat-jemaat tertentu, terutama jemaat baru.
Artikel di majalah Vatikan yang diterbitkan pekan lalu menyebutkan tentang kasus-kasus pelecehan seksuan oleh para pastur kepada para biarawati yang terjadi di Afrika, India dan Chili.
Kunjungan Paus Fransiskus ini adalah yang bersejarah di dunia Arab, karena baru kali ini pemimpin tertinggi Gereja Katolik bertandang ke Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, jika mendatangi wilayah Timur Tengah, Paus baru berkunjung ke negara-negara yang memiliki populasi umat Katolik cukup tinggi, seperti Mesir, Lebanon, atau Suriah. Adapun, negara yang tergolong wilayah Teluk adalah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman, Qatar, dan Irak.[ZK]