JAKARTA, (Panjimas.com) – Tokoh TNI / Polri prihatin dengan keadaan politik bangsa oleh banyaknya kepentingan yang dapat hancurkan NKRI. Karena itu Lima purnawirawan TNI dan Polri menandatangani petisi Pilpres 2019 yang netral, jujur dan adil.
Para tokoh Nasional itu adalah Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno, Marsekal TNI (Purn) Imam Syafa’at, Komisaris Jenderal Pol. (Purn) Nugroho Djayusman, dan Komisaris Jenderal Pol. (Purn) Sofjan Jacoeb.
Penandatanganan petisi yang dilanjutkan dengan jumpa pers di kediaman mantan Kapolda Metro Jaya, Nugroho Djayusman, Jl. Bangka IX No. 1 B Kemang, Jakarta Selatan, Senin Siang, 28/1/2019.
Nampak hadir tokoh aktivis nasional (peristiwa Malari) dr. Hariman Siregar, Ekonom Dr. Rizal Ramli, Politisi MS. Kaban, Ahmad Yani, Pengacara Muslim Mahendradata, serta aktivis era 90an Samuel Lalengkey, Agusto Sulistio, dll.
Ada sekitar 80 orang dari purnawirawan TNI dan Polri juga tokoh agama, tokoh masyarakat dan para akademisi bergabung bersama dalam petisi Pilpres yang netral, jujur dan adil sudah berkumpul di tempat acara.
Acara digelar di halaman rumah Nugroho Djayusman dengan background spanduk bertuliskan Petisi Pilpres Netral Jujur dan Adil.
Landasan petisi Pilpres yang netral, jujur dan adil adalah bahwa situasi politik saat ini menuntut semua para anak bangsa untuk bisa bersikap objektif dan kritis terhadap pelaksanaan pemilihan umum.
Melalui sistem demokrasi, pemilihan presiden bertujuan untuk memilih pemimpin terbaik bagi bangsa dan negara, demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
Petisi mengajak semua elemen bangsa untuk sukseskan pemilu presiden, legislatif, DPD tahun 2019 serta mengawasi jalannya pemilu agar tidak terjadi kecurangan. [ES]