ISLAMABAD, (Panjimas.com) — Pembicaraan yang panjang selama enam hari di Qatar antara pihak AS dan Taliban berakhir Sabtu (26/01), dan kabarnya terdapat kemajuan signifikan, menurut pejabat AS.
“Pertemuan di sini lebih produktif ketimbang sebelumnya. Kami membuat kemajuan signifikan untuk isu-isu vital,” ujar perwakilan delegasi AS, Zalmay Khalilzad dalam kicauanya.
Setelah pertemuan dengan perwakilan Taliban, Khalilzad kembali ke Kabul untuk berkonsultasi dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan para pejabat tinggi lainnya.
“Akan membangun momentum dan melanjutkan pembicaraan segera. Kami memiliki sejumlah isu untuk diselesaikan. Tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati, dan ‘semuanya’ harus mencakup dialog intra-Afghanistan dan gencatan senjata komprehensif,” ujar Zalmay Khalilzad.
Pihaknya juga mengapresiasi peran pemerintah Qatar untuk meredam pembicaraan yang tersendat dengan Taliban di Doha.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan ini merupakan kemajuan dengan penarikan pasukan AS dan beberapa persoalan penting lainnya selama pertemuan.
“Negosiasi ini membahas seputar penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan persoalan-persoalan vital lainnya yang mengalami kemajuan tetapi karena masalah kritis dan perlu diskusi yang komprehensif, maka diputuskan bahwa pembicaraan hal-hal yang tidak terpecahkan akan dilanjutkan dalam pertemuan serupa di masa mendatang,” jelas Mujahid.
Mujahid menambahkan bahwa kedua belah pihak akan berbagi rincian pertemuan dengan pemimpin masing-masing untuk memperoleh panduan demi kemajuan lebih lanjut.
Namun juru bicara Taliban tersebut menyatakan bahwa kemajuan dalam persoalan lain tak mungkin sampai seperti kesepakatan penarikan pasukan asing.
Dia juga menolak laporan tentang perjanjian gencatan senjata dan pembicaraan dengan pemerintah Kabul serta menyebut hal tersebut tidak berdasar.
Sebelumnya pada Sabtu (26/01), beberapa saluran TV lokal di Pakistan dan Afghanistan melaporkan bahwa AS dan Taliban sepakat untuk menarik pasukan AS dan tidak ada ancaman yang akan muncul dari Afghanistan ke seluruh dunia.[IZ]